Asal Usul Desa Besani Wonosobo, Berasal dari Besan yang Artinya Begini

- 11 Desember 2023, 18:00 WIB
potret gerbang desa Besani Wonosobo
potret gerbang desa Besani Wonosobo /Tangkapan Layar YouTube Jalan Jalan Desa/

PORTAL BREBES – Berikut asal usul Desa Besani yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Wonosobo yang terletak di Kecamatan Leksono.

Desa Besani seperti halnya desa lainnya, memiliki sejarah panjang yang bisa diceritakan dan bisa dibaca melalui artikel ini.

Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laman Pemdes Besani, desa tersebut konon pertama kali dibuka oleh Raden Dono Wongso yang menyamar sebagai Kyai Gendong.

Baca Juga: Larangan Pernikahan Satu Marga! Tradisi Suku Batak yang Sangat di Junjung Tinggi

Gendong tersebut berasal dari kata Gen-gen dan dong dong, waktu membuka hutan pertama kali ada pohon aren melintang. Pohon aren tersebut berlubang dan dipukul berbunyi gen-gen dong-dong, disebut Gendong.

Kata Besani berasal dari Besan ( bahasa jawa : Bebe'san ) yaitu antara Kyai Gendong dengan Kyai Argotawis ( nama samaran dari Raden Wirataruna ) yang berasal dari Gunung Tawang. Maka tanah tersebut oleh Kyai Argotawis disebut tanah Besan/Besani hingga sekarang tanah tersebut diberi nama Dusun Besani.

Raden Bagus Taruna Gendong putra dari Raden Dono Wongso menjalin asmara dengan seorang putri, karena kekaguman terhadap kecantikannya maka beliau menyebut " Kamu Yang Cantik " ( bahasa jawa : Sira Kang Ayu ), kebetulan kata tersebut oleh warga terdengar " Serayu ". Sehingga sampai saat ini, konon di Dusun Serayu terkenal kecantikan wanita/gadisnya.

Baca Juga: 3 Cara Mudah Menerapkan Gaya Hidup Minimalis untuk Kesehatan Finansial

Raden Bagus Rowoijo adalah anak kedua dari Kyai Gendong dirasa sudah dewasa dan mandiri untuk berpisah dengan orang tuanya, maka beliau diberi lahan oleh ayahnya. Maka Kyai Gendong berkata " Kamu Yang Memiliki " ( bahasa jawa : Sira Kang Andil ). Maka sebagai sebutan ( bahasa jawa : Tetenger ) lahan tersebut dinamakan Serandil ( dari kata bahasa jawa : Sira Kang Andil ), hingga sekarang tanah tersebut diberi nama Serandil.

Raden Bagus Rowoijo mempunyai seorang anak namanya Pembayun. Pembayun diberikan tanah oleh ayahnya berupa tanah Puntuk serta berlempung ( bahasa jawa : Nglempung ), namun setelah tinggal di lahan tersebut warga selalu diderita berbagai macam penyakit. Maka seluruh warga pindah ke tanah yang dirasa akan memberikan masa depan yang lebih baik maka dilahan tersebut oleh warga memberi nama Candi Mulya (artinya: Rumah yang Nyaman) warga bebas dari berbagai macam penyakit.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x