Sekilas Sejarah Jatibarang Kidul, Salah Satu Desa di Kecamatan Jatibarang Brebes

5 Desember 2022, 18:23 WIB
Masjid Al Mujahidin Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes /Fb Jatibarang Update / Portal Brebes/

PORTAL BREBES – Desa Jatibarang Kidul merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Dilansir Jatibarangkidul.desa.id, Sejarah Jatibarang kidul adalah konon cerita tutur dari tetua masyarakat desa Jatibarang Kidul, dimulai dari seorang tokoh yang bernama Mbah Besus yang bermenantukan seorang yang hidupnya suka bermalas-malasan bernama Pangeran Junjang, Konon beliau adalah keturunan langsung dari Syeh Abdurrahman Maghribi.

Pada abad 16 di hutan Jati belantara datanglah empat orang pendatang yang tidak diketahui nama dan asalnya yang bertujuan untuk mencari ilmu baik ilmu agama atau ilmu pengetahuan serta menyiarkan agama islam.

Untuk tempat tinggalnya mereka mendirikan gubuk bambu beratapkan welit atau ilalang sekalian untuk tempat berumsyawarah tentang ilmu agama islam dan ilmu pertanian.

Setelah bertahun-tahun mereka tinggal merasa belum puas dalam menuntut ilmu, lalu mereka sepakat menimba ilmu kapada Syeh Abdurrahman Maghribi yang sengaja didatangkan dari Persia ketempat mereka tinggal yang nantinaya terkaenal sebagai Surau.

Dimana setelah berguru dengan Syeh maka mereka mendapatkan berbagai ilmu diantaranya strategi perang untuk menaklukan agama hindu dan budha.

Merekapun menyiarkan agama islam dengan lancar dan berkembang dengan baik, pada suatu hari Syeh Abdurrahman Maghribi memerintahkan kepada ke empat muridnya, untuk masing-masing menebang hutan jati antara lain :

1. Disebelah Timur sekarang dikenal dengan nama Mbah Pangeran Junjuang;

2. Di Sebelah selatan sekarang di kenal dengan nama Mbah Besus;

3. Disebelah barat sekarang dikenal dengan nama Mbah Pangeran Bajri;

4. Disebelah utara sekarang dikenal dengan nama Syeh Ali Basya.

Dari ke empat muridnya ada satu yang suka bermalas-malasan dimana ketiga temannya sudah mulai menggarap sawah, dia lahannya masih berupa hutan belantara, lalu Syeh Abdurrahman Maghribi karena marah beliau murka dalam hati (mbatin), Muridnya karena sama saktinya sehingga tahu gurunya marah dalam hati, lalu dia jam 5 sore melakukan penebangan hutan jadi menggarap lahan pertanian dan bercocok tanam dimalam hari, pada saat menebang hutan menemukan pohon jati yang sangat besar.

Pohon jati delempar hingga terdampar dipesisir pantai Idramayu Cirebon Jawa Barat.

Keesokan harinya jam 5 pagi tempat yang mulanya hutan belantara telah berubah menjadi sawah yang penuh padi menguning siap dipanen, Syeh yang menyaksikan sambil mbada tangan ( bahasa jawa) sambil tersenyum (mesem) lalu sawah tersebut sekarang terkenal dengan nama Blok Simesem letaknya disebelah timur desa Jatibarang Kidul, berbatasan dengan suro Pesarean Kec. Pagerbarang Kab. Tegal.

Dan Blok Sirembi nama itu berasal dari winih atau bibit ditancapkan ditengah – tengah lalu ditanam secara mundur sehingga memutar seperti obat nyamuk yang artinya rembi, dan tadi waktu pohon jati dilempar dalam bahasa jawa dibalang dan dalam bahasa Tiong how atau Cina Balang artinya Barang jadi jatibalang.

Sebenarnya Jatibarang yang saat ini dijadikan nama desa dan kecamatan, karena luasnya maka dibagi menjadi dua bagian yaitu Jatibarang Kidul dan Jatibarang Lor, dan peninggalan sejarahnya berada di Desa Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes, yang terletak diperbatasan dengan desa Pesarean Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal.

Desa Jatibarang Kidul lama kelamaan menjadi desa yang berkembang ramai, apalagi dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal didesa itu.

Desa jatibarang kidul pantas menjadi desa berkembang karena disamping memiliki potensi tanah pertanian yang subur juga memiliki potensi perdagangan dengan letaknya dipusat kecamatan Jatibarang, kesejahteraan meningkat dapat dilihat dari rumah – rumah warga yang terbuat dari beton dan telah memenuhi standar kesehatan.

Demikianlah sekilas sejarah tentang Desa Jatibarang Kidul, Jatibarang Brebes.***

 

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler