Banjir Menerjang Desa Bojong, Pamor Wicaksono Minta Segera Adanya Penanganan Tanggul Pemali

7 Februari 2024, 12:55 WIB
Anggota Komisi I DPRD Brebes Pamor Wicaksono,SH menemui warga Desa Kedungtukang, Kecamatan Jatibarang saat berlangsungnya acara Kirab Seni dan Budaya di desa setempat, Selasa 6 Februari 2024. /

PORTAL BREBES - Hujan deras yang mengguyur wilayah Brebes beberapa hari ini telah menyebabkan meluapnya kali Pemali. Bahkan akibat tingginya debit air di sungai tersebut, membuat air meluap dan menggenangi sejumlah pemukiman warga yang ada di Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Selasa 6 Februari 2024.

Adanya banjir yang melanda di Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang membuat anggota Komisi 1 DPRD Brebes Pamor Wicaksono,SH angkat bicara. Ditemui saat menghadiri Kirab Seni dan Budaya di Desa Kedungtukang, Kecamatan Jatibarang Pamor menyebut kalau Pemkab Brebes harus fokus pada upaya penanganan dan pemulihan.

Baca Juga: Simulasi Pencoblosan di TPS, KPU Kabupaten Tegal : Warga Terkendala Lipat Kembali Surat Suara

Selain itu, Pamor juga, menyoroti pentingnya evaluasi terhadap infrastruktur drainase dan sungai di wilayah terdampak guna mencegah terjadinya banjir yang serupa kedepannya.

Dikatakan Pamor Wicaksono, bencana banjir merupakan persoalan yang terjadi sejak tahun 2017 disebabkan tanggul-tanggul sungai Pemali terutama di beberapa titik yang melewati lima desa di Kecamatan Jatibarang kondisinya sudah landai.

“Tingginya intensitas curah hujan yang hampir sepanjang hari di sejumlah wilayah Selatan Brebes mengakibatkan beberapa titik tanggul sungai pemali yang berada di 5 desa tersebut tidak mampu menampung volume air yang bertambah secara signifikan sehingga air melimpas ke permukiman merendam lahan pertanian warga,” jelasnya

Baca Juga: Cari Mobil Seken di Kebumen Jawa Tengah? Bisa Cek Daftar Alamat Jual Beli Berikut Ini

Hal tersebut, menurut politisi muda partai Golkar perlu adanya tindakan dengan dilakukan penebalan dan penguatan tanggul.

Pamor Wicaksono juga menyatakan keprihatinannya terhadap situasi yang dihadapi oleh masyarakat terdampak banjir. Ia mengingatkan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara instansi terkait dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam seperti ini.

“Harus dilakukan penanganan secepatnya di titik-titik langganan banjir oleh pemerintah daerah melaui dinas terkait dan juga dari pihak BBWS pemali juana karena masalah banjir ini hampir tiap tahun terjadi,” tegas dia.

Baca Juga: Daftar Alamat Jual Beli Mobil Bekas di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Siapa Tahu Sudah Berminat

Lebih lanjut menurut Pamor Wicaksono karena terbatasnya anggaran yang dimilik BPBD maka hal ini perlu adanya kolerasi dengan dinas-dinas terkait sebab penanggulangannya membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk itu dibutuhkan anggaran dari provinsi dan pemerintah pusat.

“Sedangkan Anggaran yang dimilik BPBD hanya untuk pencegahan karena BPBD merupakan mitra kami di komisi satu jadi saya tau persis besaran anggarannya,” tuturnya.

Caleg petahana dari Partai Golkar ini juga menekankan perlunya pemantauan yang lebih ketat terhadap kondisi sungai dan saluran air di wilayah tersebut.

Baca Juga: 19 Daftar Alamat Jual Beli Kendaraan Bekas di Jogja, Mulai dari Harga Dibawah Rp100 jutaan Saja

Dalam situasi darurat seperti ini, Pamor berkomitmen untuk terus memantau dan memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan bencana banjir serta pemulihan pasca-banjir.

“Sebagai wakil rakyat saya siap berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan program penanggulangan bencana, memperjuangkan alokasi anggaran yang memadai, dan mendengarkan aspirasi masyarakat terdampak,” pungkasnya.

Suko seorang warga yang tinggal di Dukuh Bayur, Desa Bojong menjelaskan, banjir yang disebabkan akibat luapan Sungai Pemali selain mengganggu aktivitas masyarakat, juga telah mengakibatkan belasan hektare lahan pertanian rusak dan terancam gagal panen.

Baca Juga: Cari Kendaraan Bekas yang Bagus di Magelang? Bisa Cek Daftar Alamat Jual Beli Ini

“Dukuh Bayur lokasi terparah akibat dampak banjir, beberapa rumah masyarakat terendam dengan ketinggian air bervariasi, tidak hanya itu belasan lahan pertanian padi dan bawang milik warga juga banyak yang terendam banjir,” ungkapnya.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler