Virus Varian B1617 Ancaman Menakutkan Pada Negara dengan Tingkat Vaksinasi Rendah

31 Mei 2021, 19:22 WIB
Ilustrasi virus Corona varian B1617 yang menjadi ancaman menakutkan pada negara dengan tingkat vaksinasi rendah /Pixabay /Foto Istimewa/

PORTAL BREBES - Varian Baru Covid-19 dengan mutasi ganda yang menggemparkan India yang menyebar ditengarai menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang menakutkan.

Kondisi tersebut dapat memperburuk pandemi dan merupakan ancaman yang menakutkan terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah.

Penilaian terbaru tentang virus varian B1617 tersebut disampaikan oleh para ahli di Singapura seperti dikutip PortalBrebes.Com dari Prokerala, Senin 30 Mei 2021.

"Yang menakutkan adalah kecepatan di mana varian ini dapat menyebar dan bersirkulasi secara luas di dalam komunitas. Bahkan seringkali melampaui kemampuan unit pelacakan kontak untuk melacak dan mengisolasi kontak yang terpapar untuk memutus rantai transmisi," kata Profesor Teo Yik Ying, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di Universitas Nasional Singapura (NUS).

"Ini berpotensi menimbulkan badai pandemi yang lebih besar dari yang pernah disaksikan dunia sebelumnya," kata Ying.

Baca Juga: Nekad Mudik Saat Lebaran, 484 Pegawai Non ASN Pemkot Semarang Diberhentikan

B1617 telah bermutasi untuk menyebar lebih mudah dari orang ke orang, dan dapat mengurangi perlindungan yang diberikan oleh vaksin serta infeksi alami, meskipun hanya sedikit, kata para ahli.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian tersebut yang pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020, kini hadir di lebih dari 50 negara dan melampaui jenis lain yang menyebabkan infeksi.

Awal bulan ini, badan kesehatan global menyatakannya sebagai "varian perhatian global".

Strain tersebut diketahui 1,5 kali hingga dua kali lebih mudah menular daripada strain yang pertama kali muncul di Wuhan 18 bulan lalu.

Ada tiga versi B1617 - B16171, B16172 dan B16173. Versi kedua adalah yang paling relevan karena tampaknya menyalip B16171 dalam kasus lokal serta yang dilaporkan secara global. Versi ketiga, B16173, jarang terjadi, kata laporan itu.

Baca Juga: Jangan Merokok Sembarangan di Bandung, Bakal Kena Denda Rp500 Ribu

Meskipun masih belum jelas apakah B1617 menyebabkan penyakit yang lebih serius atau kematian, senjata terbaik adalah vaksinasi yang meluas.

"Individu yang divaksinasi memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terinfeksi, dan kemungkinan yang jauh lebih rendah untuk mengembangkan gejala parah bahkan jika mereka terinfeksi," kata Teo.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca efektif melawan B1617.

Namun, sebagian besar negara, sayangnya kata dia, tertinggal jauh dalam memvaksinasi rakyatnya karena ketidakadilan global dalam pasokan dan distribusi vaksin masih berlanjut.

"Ini berarti peluang lebih tinggi dari B1617 merayap ke negara-negara yang sebelumnya paling sedikit terpengaruh oleh Covid-19," ujar Profesor Dale Fisher, ketua Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global WHO.

"Negara-negara ini, seperti Thailand, Kamboja, Laos dan Vietnam, lebih rentan karena tingkat vaksinasi yang rendah, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit parah," kata Fisher menambahkan.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: prokerala.com

Tags

Terkini

Terpopuler