PORTAL BREBES - Rezim Taliban yang berkuasa di Afganistan menerapkan aturan baru.
Aturan baru tersebut berupa larangan para wanita untuk belajar di universitas.
Kebijakan tersebut terus mendapat protes dari berbagai pihak yang tidak menyukai aturan tersebut.
Baca Juga: Pasca Kematian Tunisha Sherma, Teman Artis TV India Ini Ungkap Kelakuan Sheezan Khan
Salah seorang profesor di Universitas Kabul, Afganstan melakukan protes dengan cara tidak biasa.
Profesor tersebut menyobek ijazahnya sendiri. Aksi tersebut dilakukanya saat sedang talk show di sebuah stasiun televisi.
Potongan tayangan aksi sang profesor tersebut diunggah warganet melalui akun Twitter @NasimiShabnam pada Rabu 28 Desember 2022.
“Mulai hari ini saya tidak membutuhkan ijazah ini lagi karena negara ini bukan tempat untuk mengenyam pendidikan. Jika saudara perempuan saya & ibu saya tidak bisa belajar, maka saya TIDAK menerima pendidikan ini.” tulis akun tersebut.
Dalam video tersebut professor tersebut mencurahkan isi hati dan kekesalanya terhadap rezim Taliban.
"Jika saudara perempuan saya dan ibu saya tidak bisa belajar, maka saya tidak akan menerima pendidikan ini," kata profesor tersebut.
Sebagaimana diketahui, awalnya Taliban menjanjikan kehihupan yang lebih moderat dengan menghormati hak-hak kaum wanita dan moniritas di negara tersebut.
Namun, akhir-akkhir ini janji Taliban bertolak belakan dengan janjinya diawal kekuasaan.
Taliban membuat aturan pelarangan pendidikan bagi wanita, termasuk di universitas.
Selain itu, Taliban juga melaran anak-anak perempuan belajar di sekolah menengah atas.
Para wanita di negara tersebut juga diperintahkan untuk menutup seluruh tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki di muka umum.
Taliban juga melarang wanita untuk pergi keluar rumah sendirian tanpa ditemani saudara laki-laki dan berada di gym.