"Jika saudara perempuan saya dan ibu saya tidak bisa belajar, maka saya tidak akan menerima pendidikan ini," kata profesor tersebut.
Sebagaimana diketahui, awalnya Taliban menjanjikan kehihupan yang lebih moderat dengan menghormati hak-hak kaum wanita dan moniritas di negara tersebut.
Namun, akhir-akkhir ini janji Taliban bertolak belakan dengan janjinya diawal kekuasaan.
Taliban membuat aturan pelarangan pendidikan bagi wanita, termasuk di universitas.
Selain itu, Taliban juga melaran anak-anak perempuan belajar di sekolah menengah atas.
Para wanita di negara tersebut juga diperintahkan untuk menutup seluruh tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki di muka umum.
Taliban juga melarang wanita untuk pergi keluar rumah sendirian tanpa ditemani saudara laki-laki dan berada di gym.