Protes Karikatur Nabi Muhammad, Seniman Sudan Tolak Penghargaan dari Perancis

- 1 November 2020, 19:06 WIB
Gegara Buat Karikatur Nabi Muhammad, Seniman Ini Tolak Penghargaan Medali Seni Prancis /newafricanmagazine
Gegara Buat Karikatur Nabi Muhammad, Seniman Ini Tolak Penghargaan Medali Seni Prancis /newafricanmagazine /

PORTAL BREBES - Pernyataan Presiden Perancis  yang memperkeruh suasana setelah adanya ulah media masa setempat, Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi Muhammad memicu aksi protes yang kian melebar.

Selain aksi boikot masyarakat terhadap produk Perancis di berbagai belahan dunia, terkini seorang seniman asal Sudan dengan tegas menolak penghargaan dari Perancis. Penghargaan dari Order of Arts and Letters ditolaknya sebagai bentuk sikap perlawanan terhadap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang menyatakan bahwa
islam ialah keyakinan yang bermasalah di seluruh dunia.

Dikutip PORTAL BREBES dari zonajakarta.com yang dimuat dalam arttikel berjudul, Gegara Buat Karikatur Nabi Muhammad, Seniman Ini Tolak Penghargaan Medali Seni Prancis menyebutkan, seniman asal Sudan yang tegas melakukan menerima penghargaan itu adalah Kamala Ibrahim Ishaq.

Baca Juga: Arus Balik Cuti Bersama, Jumlah Kendaraan Menuju Jakarta Naik 36,8 Persen

Kepastian penolakan Kamala terhadap penghargaan dari Perancis dilaporkan Media Sudan, Sudanese News Agency (SUNA). SUNA melaporkan Kamala menolak penghargaan dari Order of Arts and Letters sebagai respons atas pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron mengenai kartun Nabi Muhamma

"Sikap Kamala Ibrahim adalah tanggapan atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron," lapor SUNA.

Kamala sendiri bukan seniman ecek-ecek. Ia telah menjadi pelopor seni rupa Afrika sejak 1960-an. Ia juga perempuan pertama yang lulus dari Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Terapan di Khartoum, pada tahun 1960 dan merupakan tokoh dasar dalam gerakan seni modern di Sudan.

Baca Juga: Pernyataan Marcon Bisa Memecah Persatuan Umat

Ia merupakan salah satu seniman Sudan paling tenar dimana dirinya merupakan lulusan pascasarjana Royal College London. Sebelumnya Kamala juga pernah menerima penghargaan Klaus dari Belanda tahun 2019.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x