Warga Muhammadiyah Wajib Ambil Peluang di Tiga Lembaga Pemerintahan

6 Maret 2023, 14:12 WIB
Muswil /

PORTAL BREBES-  Muhammadiyah diharuskan ambil peluang di tiga lembaga pemerintahan yakni eksekutif, legislatif dan Ydikatif. Alasannya, karena kekuasaan itu penting.

Hal itu disampaikan oleh KH Tafsir kepada awak media usai dinyatakan terpilih kembali sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah untuk periode 2022-2027.

“Legalitas amal usaha Muhammadiyah ada di tangan penguasa, kalau tidak mengerti Muhammadiyah akan repot. Lebih strategis kalau yang menjadi penguasa itu kader Muhammadiyah sendiri,”tandasnya.

Baca Juga: Apa itu Pencucian Uang? Yuk Simak Ulasannya!

Saat disinggung mengenai netralitas organisasi Muhammadiyah dalam kancah politik, Tafsir menegaskan bahwa, Muammadiyah menggunakan konsep netral aktif.

"Kalau urusan politik, Muhammadiyah sebagai organisasi harus tetap netral dan kami menganut konsep netral aktif. Warga Muhammadiyah punya hak untuk memilih afiliasi politik masing-masing," tegasnya.

Dikatakan, Muhammadiyah mengembangkan politik kebangsaan, politik kemanusiaan universal, bukan politik partisan.

Baca Juga: 9 Tips Cara Jualan Online di Facebook Agar Cepat Laku

Lebih jauh dikatakan Tafsir, warga Muhammadiyah dilarang untuk Golput saat penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Bahkan, lanjut Tafsir, warganya diimbau agar bisa aktif dan mengambil peran dalam lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

“Netralitas yang kami bangun adalah netralitas aktif bukan pasif. Lembaganya netral tetapi kadernya harus memilih,”katanya.

Baca Juga: Simak! 5 Cara Mengelola Strategi Pemasaran UMKM yang Wajib Diketahui

“Warga Muhammadiyah juga tidak boleh golput. Kita mendukung kader yang terjun ke salah satu parpol, jadi golput tidak kita anjurkan,”tegasnya.

Terkait hasil Musyawarah Wilayah yang telah berlangsung, Tafsir mengatakan untuk program kerja tinggal mengimplementasikan hasil Muktamar.

Tetapi Ada 3 hal Penekanan program di Jawa Tegah.

Baca Juga: Tiket Kereta Lebaran 2023 Telah Dibuka, Simak 8 Cara Berburu Tiket Agar Tidak Kehabisan

“Pertama, kaderisasi di seluruh sektor kehidupan, di seluruh profesi. Karena banyak aspek kehidupan yang tidak boleh kosong dan harus kader Muhammadiyah isi,”ujarnya.

Kedua, kata Tafsir, pendirian pusat kader ulama. Karena umat islam butuh ulama-ulama Muhammadiyah yang akan memimpin masyarakat, pesantren yang saat ini tumbuh pesat.

Kemudian yang ketiga, ujar Tafsir mencoba membangun pilar keempat yakni ekonomi dengan industrialisasi. Sebab, saat ini sudah ada embrio-embrionya di Jawa Tengah.

Baca Juga: PENTING! Berikut 7 Tips Kunci Sukses Menjadi Seorang Freelance Pemasaran Properti

Setelah kita mampu di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial, maka kita mencoba untuk membangun ekonomi. Salah satu bentuknya yakni membangun industri di Muhammadiyah,”tandasnya.

Tafsir menambahkan salah satunya embrio yang sudah ada yakni produksi mie instan di Solo dan alat kesehatan di Sukoharjo. Kemudian, di Magelang memiliki pabrik pengolahan kayu.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler