Network
PORTAL BREBES-Permainan layangan sangkut adalah sesuatu yang biasa, permainan itu sudah lazim dilakukan anak- anak lelaki remaja dari masa ke masa. Terkadang layangan sangkut juga dilakukan oleh bapak- bapak.
Nyaris di seluruh wilayah nusantara tidak asing dengan jenis permainan layangan sangkut. Yang membedakan hanyalah istilah yang digunakan seputar permainan.
Permainan segala usia ini sangat mudah dilakukan, dengan bantuan angin, layang- layang yang sudah disambungkan dengan benang tinggal diterbangkan.
Baca Juga: Kasihan! Ternyata THL Kabupaten Tegal Diprank BKD Soal Input Database BKN
Keunikan permainan layangan sangkut adalah disaat layang- layang itu bertemu dengan layang- layang lain di angkasa, hampir pasti terjadi saling sangkut walaupun tidak ada kesepakatan antar pemilik layangan.
Sangkutan layangan baru akan terhenti setelah salah satu dari layang-layang itu talinya putus dan pemenangnya adalah layangan sangkut yang masih bertahan di angkasa.
Kendala utama dalam permainan layangan sangkut adalah hujan. Sebab kalau cuaca hujan, layangan sangkut tidak bisa dimainkan, mengingat bahan utama layang- layang itu adalah kertas.
Saat permainan layangan sangkut itu dikemas dalam sebuah perlombaan, permainan menjadi luar biasa, apalagi dengan iming-iming hadiah uang hingga jutaan rupiah.
Baca Juga: Menyamakan Visi Dalam Mendidik Anak, SDIT Usamah Tegal Gelar Seminar Parenting
Diketahui, permainan layang- layang saat ini tercatat sebagai cabang olahraga di Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia ( KORMI).
