PORTAL BREBES - Seorang bocah di Desa Sokareja Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal mengidap penyakit kulit langka. Diduga dia menderita Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS).
Bocah yang berinisial GAM (13) itu mengidap penderita SSSS selama 2 bulan lalu.
Menurut Putri Umdatu salah seorang kakaknya, bahwa adiknya itu mengalami penyakit SSSS sekitar 2 bulan lalu. Berawal dari rasa ratalnya yang parah di kepala yang kemudian digaruk.
"Karena rasa gatal tak terbendung, adik saya meminta potong rambut dan kemudian dibawa ke pantai untuk mandi," ungkapnya, Kamis 31 Agustus 2023.
Kemudian, kata dia, bukan malah membaik namun malah semakin merasa gatal. Kemudian, adiknya itu dilarikan ke rumah sakit di Pemalang.
"Disitu adik saya dirawat selama sembilan hari, namun karena keterbatasan biasa dan keputusan pihak keluarga, akhirnya kami meminta pulang," katanya.
Baca Juga: KPU Kabupaten Brebes Maksimalkan Sosialisasi Pindah Memilih
Dalam kesempatan itu, salah satu dokter di RSUD Suradadi, dr Rani Vitria menyampaikan bahwa pasien tersebut dicurigai menderita penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS) yang menyebabkan kulitnya terus mengelupas. Hal ini biasanya berawal dari infeksi yang tidak terobati.
"Jadi, ada infeksi dikulitnya terus diobati yang akhirnya bakteri tersebut menyebar ke seluruh kulit tersebut. Sehingga, hal ini yang menyebabkan, kulitnya terkelupas," ujarnya saat menemui bocah itu dirumahnya.
Dia menerangkan, bahwa kasus tersebut memanglah jarang terjadi, hal ini dikarenakan tidak terobati dengan baik.
Baca Juga: Bidhumas Polda Jateng Gelar Supervisi di Polres Jajaran Ekswil Pekalongan
"Memang ada beberapa pasien yang mengalami penderita ini, cuma untuk disini memang jarang," terangnya.
Dia menyebut, bahwa pasien yang mengalami penderita tersebut akan diserang melalui kulit. Dikhawatirkan, jika tidak segera tertangani, akan memiliki masalah serius, dimana infeksi tersebut bukan saja menyebar kelapisan kulit, melainkan bisa menyebar ke pembuluh darah.
Dia menyampaikan, rencananya pasien tersebut akan tertangani terlebih dahulu di RSUD Suradadi, jika keadaannya yang memungkinkan, pasien langsung dirujuk ke RSUP Karyadi, Semarang.
Baca Juga: Mantan Ketua PCNU Kabupaten Tegal Respon Soal Mobil Operasional Beratasnamakan Pribadi
"Kemudian, baru-baru kemarin ada yang konfirmasi lagi ke saya bahwa bocah tersebut belum membaik yang bahkan semakin parah," terangnya.
Dear sebutan Dewi Aryani itu kemudian menanyakan soal KIS kepada keluarganya, namun ia mendengar bahwa KIS tersebut sudah tidak aktif lantaran ayahnya sudah tidak bekerja lagi.
Baca Juga: Pemerintah Kota Tegal Bentuk Relawan Sadar Pajak Daerah dan Melaunching 'SAPAKU ONLINE'
"Jadi kemungkinan terhenti dari perusahaan. Nah, kemarin sudah daftar lagi KIS mandiri dan menunggu aktivasi. Nah, untuk KIS yang PBI juga sedang diurus dari keluarga penderita itu yang akan segera diaktifkan," terangnya.
Kemudian, Dear juga sudah melakukan koordinasi dengan RSUP Karyadi tentang penanganan darurat pasien.
"Tidak semuanya harus menunggu ini dan itu jadi dulu, karena ini memang kondisi darurat," terangnya.
Baca Juga: Daftar Tokoh di Tegal yang Kerap Dikunjungi Peziarah dari Berbagai Daerah
Dikatakan, dia juga siap membantu bocah tersebut untuk langsung dirujuk ke RSUP Karyadi Semarang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Saya sudah koordinasi dengan Dirut Karyadi untuk segera dirawat disana dan ditangani dengan tanggungan pemerintah karena memang sudah dalam kondisi darurat," jelasnya.
Ia juga menyebut, untuk biaya hidup orang tuanya saat merawatnya juga akan dibantu dirinya.
Baca Juga: Ki Gede Sebayu Pernah Memiliki Seorang Guru dari Adiwerna? Karena Keinginan Belajarnya Tentang Ini
"Insya Allah untuk biaya orang tuanya selama merawatnya, saya siap membantu. Jadi tidak usah khawatir," ungkapnya.***