Dua Organisasi di Kabupaten Tegal Dapat Hibah Sektor Air Bersih dari Australia

- 15 September 2023, 17:20 WIB
Deputy Director GEDSI-KIAT, Collen McGinn menyerahkan hibah sektor air bersih
Deputy Director GEDSI-KIAT, Collen McGinn menyerahkan hibah sektor air bersih /Doc/

PORTAL BREBES - Dua organisasi di Kabupaten Tegal mendapatkan hibah sektor air bersih atau water and sanitarion program Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur KIAT-GESIT.

Dua organisasi tersebut adalah PC Muslimat NU Kabupaten Tegal, dimana mereka adalah keterwakilan organisasi kemasyarakatan perempuan dan keterwakilan organisasi penyandang disabilitas Kabupaten Tegal yakni Difabel Slawi Mandiri (DSM).

Pemenang hasil seleksi hibah tersebut diumumkan secara langsung oleh Bupati Tegal, Umi Azizah dan Deputy Director GEDSI, KIAT, Collen McGinn di Pendopo Amangkurat, Pemkab Tegal, Jumat 15 September 2023.

Baca Juga: Keberhasilan Ungkap Kasus TPPO Diapresiasi, Polres Pemalang Terima Penghargaan

Dalam kesempatan itu, Bupati Tegal, Umi Azizah mengucapkan selamat atas yang mendapatkan. Kemudian, tugas dari kedua organisasi tersebut bisa dibantu dengan organisasi lainnya dengan dinas terkait yang juga Perumda Tirta Ayu untuk menciptakan infrastruktur yang inklusif melalui partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas.

"Dari mulai perencanaan, perancangan, implementasi dan monitoring pembangunan infrastruktur," jelasnya.

Umi berharap, dengan jalinan kemitraan GESIT yang akan berjalan selama dua tahun kedepan, dapat mendorong partisipasi dan advokasi perempuan dan penyandang disabilitas dalam pembangunan Kabupaten Tegal kedepan, terlebih dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih.

Baca Juga: Belasan Personil Polres Tegal Terima Penghargaan, Kapolres : Diharapkan Dapat Menumbuhkan Motivasi Lainnya

"Karena saat ini memang ada beberapa desa di wilayah Kecamatan Kabupaten Tegal yang krisis terhadap air bersih yang kemudian sudah lebih dari 600 ribu liter bantuan air bersih tersebut sudah tersalurkan ke wilayah yang mengalami kekeringan," terangnya.

Disisi lain, kata Umi, keterbatasan air bersih di masyarakat juga menjadi persoalan sosial budaya yang memberi beban tersendiri, terutama bagi peran perempuan dalam keluarga. Sebab, Umi melihat bahwa penyediaan air bersih di masyarakat masih dianggap sebagai urusan domestik rumah tangga yang dalam pemenuhannya menjadi ranahnya perempuan.

"Kita lihat, bahwa saat kemarin bantuan air bersih di dropping kepada mereka yang membutuhkan, 90 persen rata-rata yang mengantri adalah perempuan yang mau berdesak-desakan untuk mengangkat jerigen air bersih kedalam rumahnya untuk mencukupi keburuhan keluarganya," jelasnya.

Baca Juga: Sarwendah Kecewa hingga Ngamuk karena Sepi Penonton Saat Streaming Jualan di TikTok Live

Selanjutnya, kata Umi, para penerima hibah tersebut akan melakukan gerakan dan tugas untuk mensosialisasikan terkait air bersih. Karena, sebagaimana diketahui bahwa permasalahan air bersih bukan hanya sekedar infrastruktur, melainkan terkait kesetaraan.

"Karena saya melihat langsung kultur yang masih kita amati di masyarakat bahwa untuk urusan air bersih adalah urusan domestik kaum perempuan. Sehingga, kedepan harapan saya didalam perencanaan maupun pengambilan kebijakan, para perempuan dan difabel perlu dilibatkan. Karena mereka yang paling merasakan," jelasnya.

Lebih lanjut Umi menerangkan, sebagaimana PC Muslimat Kabupaten Tegal maupun DSM yang mendapatkan hibah tersebut, mereka juga akan merangkul organisasi lainnya untuk bergotong royong sosialisasi air bersih itu.

Baca Juga: Rombongan Bawaslu Kabupaten Tegal Datang dan Temui Kapolres, Ini Tujuannya

"Jadi bukan hanya Muslimat atau DSM saja, mereka juga nantinya akan merangkul Aisyiyah, Fatayat, Nasyiatul Aisyiyah hingga organisasi perempuan lainnya. Karena programnya bukan hanya menyangkut hajat perempuan saja, karena di Muslimat sendiri ada program pendidikan yang mengelola taman alquran yang juga ada program kesehatan," paparnya.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah