Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Tegal Dikukuhkan, Widodo Joko Mulyono Nahkodai Organisasi

- 22 Februari 2024, 16:39 WIB
Widodo Joko Mulyono pimpin Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode tahun 2023-2028
Widodo Joko Mulyono pimpin Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode tahun 2023-2028 /Doc/

PORTAL BREBES - Pj Bupati Tegal, Agustyarsyah mengukuhkan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode tahun 2023-2028. FPRB periode tahun 2023-2028 dinahkodai oleh Widodo Joko Mulyono.

Turut hadir dalam kesempatan itu Forkopimda Kabupaten Tegal, Kepala BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah dan pengurus FPRB periode 2023-2028 di Grand Dian Slawi, Rabu 21 Februari 2024 kemarin.

Pj Bupati Tegal dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan FPRB sangat dibutuhkan dalam rangka sosialisasi budaya sadar bencana dan pengurangan risiko bencana.

Baca Juga: Resmikan Kantor Sekretariat PWI Kabupaten Tegal, Pj Bupati : Selamat Hari Pers Nasional dan HUT PWI ke 78

Dirinya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengurangi resiko bencana atau menghentikan bencana di daerah-daerah yang rawan terjadi bencana.

“Forum ini merupakan bagian penting dalam gerak langkah pembangunan masyarakat dari tingkat satuan keluarga, kampung, desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi, hingga negara,” ujarnya.

Agustyarsyah menambahkan bahwa dibentuknya FPRB Kabupaten Tegal dapat menjadi mitra kerja yang handal bagi Pemerintah Daerah dalam upaya pengurangan risiko bencana. Keikutsertaan dalam kegiatan ini merupakan bentuk keikhlasan, komitmen dan dedikasi untuk mengabdi dan mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berpartisipasi terhadap upaya-upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Tegal.

Baca Juga: Latihkan Kembali Power On Hand, Kapolres Tegal : Matangkan Formasi Lapis Ganti

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah merini bahwa pengurus FPRB yang dikukuhkan 76 orang. Mereka terdiri dari berbagai unsur meliputi pengusaha, akademisi, relawan, media, organisasi masyarakat (ormas), aliansi peduli hutan, Palang Merah Indonesia (PMI), tokoh masyarakat serta dari unsur dinas instansi terkait.

Terbentuknya forum tersebut, kata dia, untuk mencegah dan mengurangi resiko bencana di Kabupaten Tegal serta perlu adanya upaya yang terintegrasi baik secara ekonomi, sosial, kesehatan, budaya, pendidikan, lingkungan bahkan teknologi.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x