Antisipasi Inflasi Pangan, Koordinasi TPID Makin Intens

- 16 Maret 2024, 13:30 WIB
Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2024 di ruang rapat Sekda
Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2024 di ruang rapat Sekda /Doc/

PORTAL BREBES – Pengendalian inflasi menjadi bagian agenda prioritas Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal tersebut diungkapkannya saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2024 di ruang rapat Sekda, Senin 5 Februari 2024 lalu.

Agus mengatakan pihaknya bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kabupaten Tegal akan bekerja keras mengendalikan inflasi, terutama inflasi pangan yang bersumber dari komponen harga pangan bergejolak sebagai penyumbang terbesar angka inflasi di daerah bahkan nasional.

“Saya minta setidaknya satu bulan sekali diadakan rapat pengendalian inflasi seperti ini dan kita bisa lebih serius menangani inflasi dan mengambil langkah konkritnya,” ucap Agustyarsyah.

Baca Juga: Tim Itwasda Polda Jateng Gelar Audit Kinerja Polres Tegal Kota

Meski angka inflasi saat ini relatif stabil, namun upaya menjaga inflasi harus tetap berfokus pada pengendalian harga pangan bergejolak seperti komoditas beras, aneka cabai, dan aneka bawang. Selain itu, koordinasi di lingkup TIPD juga harus ditingkatkan, terutama dalam memantau pergerakan harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusinya.

Data hasil pemantauan tersebut diperlukan untuk memitigasi atau mengantisipasi risiko jangka pendek, termasuk antisipasi pergeseran musim panen serta harga menjelang hari besar keagamaan. Kecepatan penyampaian data tersebut akan memengaruhi pengambilan langkah yang tepat dalam pengendalian inflasi.

Senada dengan itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal Bambang Wahyu Ponco Aji mengatakan langkah antisipasi sebelum adanya kenaikan harga diperlukan untuk mengendalikan inflasi. Pemantauan harga secara aktif di lapangan diperlukan karena permainan naik turunnya harga ada di level pedagang kecil.

Baca Juga: Wali Kota Tegal Serahkan LKPD 2023 kepada BPK RI

“Minggu pertama Februari ini Kabupaten Tegal mengalami deflasi 0,01 persen. Sementara di kabupaten sekitar mengalami inflasi karena kenaikan harga beras seperti di Kabupaten Pemalang sebesar 0,438 persen, Kabupaten Brebes 0,623 persen, dan Pekalongan 2,4 persen,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto mengatakan ada 20 komoditi utama bahan pangan dari hasil pertanian, industri pengolahan, peternakan, perikanan dan bahan pokok lainnya sebagai penyumbang inflasi karena sering mengalami perubahan harga.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x