Sekda Perintahkan Camat Inventarisir Daerah Rawan Bencana di Kabupaten Tegal

- 5 November 2020, 16:00 WIB
 Sekda Kabupaten Tegal, , Widodo Joko Mulyono memimpin Rakor Persiapan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam di Kabupaten Tegal, yang digelar di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Rabu (4/11/2020). Pemkab Tegal/Humas Setda Tegal
Sekda Kabupaten Tegal, , Widodo Joko Mulyono memimpin Rakor Persiapan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam di Kabupaten Tegal, yang digelar di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Rabu (4/11/2020). Pemkab Tegal/Humas Setda Tegal /

 

 

PORTAL BREBES - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Widodo Joko Mulyono memerintahkan para camat beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) se-Kabupaten Tegal agar menginventarisir daerah yang rawan bencana di wilayahnya.

"Saya intruksikan kepada camat dibantu para kades untuk menginventarisir mana saja titik-titik yang rawan.  Di samping itu juga harus ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," tandas Sekda Kabupaten Tegal, , Widodo Joko Mulyono pada  Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam di Kabupaten Tegal, yang digelar di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Rabu (4/11/2020). 

Sekda menambahkan, antisipasi kebencanaan merupakan tanggung jawab bersama. Dia mencontohkan tumpukan sampah yang terdapat di Kali Kemiri, Kecamatan Dukuhturi. Di bawah jembatan banyak sekali sampah yang menggunung, dari sampah plastik hingga bambu dan kasur.

“Masyarakat seharusnya dapat disiplin dalam membuang sampah karena kebiasaan membuang sampah akan mengakibatkan banjir dan longsor,” pintanya.

Sekda mengatakan, akan ada Fenomena La Nina yang menyebabkan intensitas curah hujan tinggi.

"Fenomena La Nina harus kita antisipasi. Mulai dari membersihkan gorong-gorong serta merawat lingkungan serta menanam pohon," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal, Kaharudin memaparkan, Fenomena La Nina yaitu mendinginnya suhu muka laut dari rata-rata di Samudera Pasifik Timur hingga Tengah Ekuatorial diikuti dengan penguatan angin pusat timuran.

“La Nina juga menyebabkan bersegeranya aktivitas konvektif seperti awan, petir, hujan dari Samudera Pasifik Tengah ke wilayah Indonesia. Gejala La Nina sudah terjadi. Musim penghujan sudah tiba lebih cepat dari biasanya. Puncak La Nina diprediksi akan terjadi di bulan Januari 2021 mendatang," timpalnya.

Halaman:

Editor: Eko Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x