Info Haul Haddad Tegal 2023, Simak Sekilas Sejarah Habib Muhammad Bin Thohir Al Haddad

- 4 Maret 2023, 19:08 WIB
Haul Haddat Tegal 2023 / Portal Brebes
Haul Haddat Tegal 2023 / Portal Brebes /

PORTAL BREBES – Haul Haddad Tegal di peringati setiap tahun pada tanggal 15 Syaban atau 15 Nishfu Sya'ban.

Haul ini yang ke 130, Tahun 2023 atau 1444 H banyak di tunggu-tunggu oleh masyarakat muslim Indonesia khususnya masyarakat Tegal, Brebes, Pemalang dan lainya.

Berikut simak info Haul Haddad Tegal 2023

  • Selasa 7 Maret 2023, pembacaan Surat Yasin dan doa Nisfu Sya’ban, Pukul 18.00 – Selesai, bertempat di kediaman haul, Jalan Letjend Suprapto No.32 Tegal.

Baca Juga: 6 Makam Tokoh Ulama di Brebes yang Ramai Dikunjungi Peziarah

  • Rabu 8 Maret 2023, Rauhah dan Iring-iringan ke Maqom, Pukul 07.30 – Selesai, bertempat di kediaman haul, Jalan Letjend Suprapto No.32 Tegal.
  • Rabu 8 Maret 2023, Haul ke 130, Pukul 08.30 – Selesai, bertempat Qubah Al Haddad, Jalan Salak Kelurahan Kraton, Tegal
  • Rabu 8 Maret 2023, Pembacaan Maulid Simthudduror, Sholat Dzuhur berjamaah – Selesai, bertempat di kediaman haul, Jalan Letjend Suprapto No.32 Tegal.

Akan disiarkan langsung melalui streaming kanal YouTube Haul Haddad Tegal.

 

Agenda Acara Haul Haddad Tegal 2023
Agenda Acara Haul Haddad Tegal 2023

Sejarah Haul Haddad Tegal, Habib Muhammad  Bin Thohir Al Haddad Tegal

Dilansir Portal Brebes dari laman fanspage Attuhidiyyah Tegal, Habib Muhammad bin Thohir al-Haddad, Wali Allah yang dilahirkan di kota Geidun, Hadramaut, pada tahun 1838 M.

Kemudian hijrah ke Indonesia dan menjadi keberkahan bagi warga Tegal, khususnya, dikarenakan datangnya beliau berdakwah di Tegal hingga akhir hayatnya, beliau dimakamkan di kompleks pemakaman Kauman atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama makam Al-Haddad, tepatnya di Desa Kraton, Tegal Barat.

 Baca Juga: 5 Makam Tokoh Ulama di Tegal yang Ramai Dikunjungi Peziarah, Salah Satunya Bergelar Raja

Nasab beliau, Habib Muhammad bin Thohir bin Umar bin Abubakar bin Ali bin Alwi bin Abdullah (shahiburratib) Al-Haddad bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abubakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib suami dari Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah SAW.

Sanad keturunan beliau termasuk suatu silsilah dzahabiyyah, sambung-menyambung dari ayah yang wali ke kakek wali, demikian seterusnya sampai bertemu dengan Rasulullah SAW. Ayah beliau Al-Habib Thohir bin Umar Al-Haddad adalah seorang ulama besar di kota Geidun, Hadramaut. Al-Habib Thohir banyak membaca buku di bawah pengawasan dan bimbingan ayah dan kakek beliau, sehingga diberi ijazah oleh ayah dan kakeknya sebagai ahli hadist dan ahli tafsir.

Habib Muhammad bin Thohir sendiri adalah seorang yang wali min auliya illah yang sebelumnya banyak belajar dari kakeknya dan ulama hadramaut hingga dikenal sebagai ulama besar yang menjadi rujukan di zamannya.

Baca Juga: Sekilas Profil Syekh Ali Bin Ahmad Bin Abu Bakar Basalamah Jatibarang, Ulama Kharismatik Brebes Tahun 1948

Tidak hanya ayah dan beliau sendiri, putra-putranya pun harum namanya dengan pangkat kewalian yang masyhur yakni Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad (1299 H- 1373 H) yang dimakamkan di Kramat, Empang, Kota Bogor dan adiknya Al-Habib Husein bin Muhammad Al-Haddad (1302 H-1376 H) yang sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk berdakwah di Tuban dan Jombang, Jawa Timur tetapi pada akhir umur, beliau dimakamkan di samping makam ayahandanya.

Dalam perjalanan hidupnya, Habib Muhammad juga sukses sebagai saudagar. Bila berkunjung ke suatu tempat, beliau membawa 40 pembantunya untuk memikul berbagai keperluan untuk menjamu penduduk kota, “Bukan Habib Muhammad yang menjadi tamu, justru orang kota yang menjadi tamunya.” Ujar Habib Abdullah bin Hasan bin Husein Al-Haddad, cicit beliau.

Ketika berumur 47 tahun, beliau bersama dua anaknya berkunjung ke Indonesia. Selama 45 hari, beliau berdakwah dan berdagang di berbagai kota, namun kemudian jatuh sakit dan meninggal di kota Tegal pada 18 Rajab tahun 1885 M.

Baca Juga: Karomah Habib Ja'far Al Kaff, Undang Kyai Hamid Pasuruan dengan Ilmu Batin

Beliau dimakamkan di pemakaman Kauman, yang kelak disebut Makam Al-Haddad. Dua putranya, Habib Husein dan Habib Alwi, masing-masing meninggal di Jombang dan di Bogor

  • Habib Alwi Al-Haddad di makamkan di Kramat Empang Bogor.
  • Habib Husin Al-Haddad di makamkan di Tegal.

Haul Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad pertama kali diselenggarakan oleh Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi (1265 H-1337 H), Surabaya, Guru yang banyak membentuk karakter kedua putra Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad.

Semoga berkah ilmu dan teladan beliau senantiasa menyelimuti masyarakat Tegal khususnya dan Muslimin pada umumnya dan akan dikenang selalu dengan senantiasa mempelajari sejarah beliau dan mengamalkan ajaran dan akhlaq beliau.

 Baca Juga: Masjid Raya Syekh Zayed Solo akan Sediakan 4.000 Takjil saat Ramadhan

Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad merupakan salah seorang tokoh penting penyebar agama Islam di wilayah pesisir pantura, terutama Tegal dan sekitarnya.

Sepanjang hidupnya, waktunya banyak dihabiskan untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat setempat. Hingga akhir hayatnya, Habib Muhammad bin Thohir al Hadad tinggal di Tegal dan dimakamkan di Desa Kraton, Kauman, Tegal Barat.

Untuk mengenang jasanya, setiap tahun digelar peringatan Haul Habib Muhammad bin Thohir al Haddad. Ribuan orang memadati tempat acara haul berlangsung dan memanjatkan doa untuk Habib Muhammad bin Thohir al Haddad.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah