“Latihan bersama merupakan hal penting untuk saling memahami dan komunikasi antar negara namun kami memberi catatan apakah latihan kapal perang ini akan memberikan pemahaman ketika kelak masing-masing pihak bertugas menjaga perbatasan wilayah laut negara?," tandasnya.
Baca Juga: Saksikan Grand Final Hafidz Indonesia, Ini Jadwal Acara RCTI Hari Rabu 12 Mei 2021
Beberapa pekan terakhir kapal-kapal perang China berdatangan ke Indonesia di tengah memanasnya hubungan China dengan Amerika Serikat dan sekutunya yaitu Australia tentu memiliki maksud politik.
Muncul dugaan bahwa kapal Australia sengaja meninggalkan KRI Nanggala 402 lebih awal karena tidak ingin berkonfrontasi langsung atau diketahui data-data kapal perang yang Australia gunakan.
“Aktivitas kapal perang China di wilayah Indonesia tentu memberikan kesan dunia internasional tentang posisi Indonesia. Indonesia harus bersikap bebas aktif, jangan sampai terseret dalam konflik AS dengan China.” ujar Sukamta
Terkait hal itu Ketua BPPLN DPP PKS tersebut mengajak pemerintah RI TNI untuk memastikan keamanan data laut Indonesia dan tidak turut terperangkap dalam konflik di Laut China Selatan.
Sebagai informasi kapal yang digunakan oleh Angkatan Laut China dalam latihan bersama dengan TNI AL adalah kapal perang Liuzhou 573 (FFGHM) dan Suqian 504 (FSGHM) merupakan jenis kapal untuk patroli laut dan seringkali ditemukan melanggar batas di Laut Natuna.
Selain itu, beberapa waktu yang lalu berlangsung latihan gabungan antara AS, Jepang, India dan Australia di Samudra Hindia.***