PORTAL BREBES - Rencana Pemerintah untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai bulan Juli 2021 mendapat reaksi dari banyak pihak.
Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menilai rencana PTM pada bulan Juli 2021 sebaiknya ditunda.
"Jadi kebijakan membuka opsi PTM pada bulan Juli nanti adalah kebijakan yang membahayakan," tulis Fadzli Zone di Akun Twitternya Senin 14 Juni 2021.
Baca Juga: Terbatas, Ini Kode Redeem FF 'Free Fire' Selasa 15 Juni 2021 Klaim Magic Cube
PTM menurut Fadli zon berisiko menimbulkan penyebaran Covid-19 yang lebih masif terutama melalui klaster Sekolah.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu setelah ujicoba PTM dilaksanakan justru menimbukan klaster baru.
"Salah satunya terjadi di SMA Negeri 1 Padang, Sumatera Barat. Tak lama setelah PTM diaktifkan, 43 siswa didapat positiv Covid-19," tulisnya.
Dirinya memahami bahwa banyak orang tua dan siswa yang telah mengalami kejenuhan melalui sistem pembelajaran online.
Baca Juga: Wanita Kelahiran Selasa Kliwon 15 Juni 2021, Ini Sifat dan Karakternya Menurut Primbon Jawa
Namun karena situasi dan kondisi yang masih pandemi apalagi beberapa waktu ini jumlah penyebaran Covid-19 cukup tinggi, PTM bukanlah solusi terbaik.
Lebih lanjut Fadli Zon menuturkan bahwa ada kenaikan kasus yang sangat signifikan yaitu sebesar 56,6 persen pasca lebaran.
Padahal, jumlah kasus baru yang tercatat tersebut belum tentu menggambarkan situasi yang sebenarnya di lapangan, mengingat jumlah tes dan jumlah spesimen yang diperiksa tiap hari angkanya masih rendah.
Baca Juga: Markis Kido Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung
Baca Juga: Di Saat Indonesia Melonjak, Covid-19 di India Malah Turun dan Catat Rekor Terendah
Banyak hal yang harus diperhatikan ketika PTM dilakukan, seperti munculnya kerumunan anak-anak sekolah dan lainnya.
Menurutnya, tidak semua siswa beruntung dapat diantar oleh orang tuanya dengan kendaraan pribadi.
Sebagian besar dari mereka harus menggunakan kendaraan umum untuk sampai ke Sekolah dan hal ini potensial menciptakan kerumunan baru terutama di kendaraan umum.
"Apalagi, saya tak yakin anak-anak akan langsung pulang ke rumah setelah PTM berakhir. Dan kita memang mustahil bisa mengontrol hal-hal semacam itu," tuturnya.***