Pembangunan Monumen Reog Ponorogo Dimulai, Pemprov Beri Perhatian Khusus

- 12 Maret 2023, 18:15 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membunyikan sirine tanda dimulainya pembangunan monumen Reog Ponorogo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membunyikan sirine tanda dimulainya pembangunan monumen Reog Ponorogo /ponorogo.go.id/

PORTAL BREBES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi perhatian khusus terhadap pembangunan Monumen Reog Ponorogo (MRP).

Khofifah telah melakukan kunjungan kerja dua kali ke Ponorogo dalam satu minggu ini, demi melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) monumen dengan tinggi 126 meter di kawasan gunung gamping Kecamatan Sampung, pada Sabtu 11 Maret 2023.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa MRP dan museum peradaban bakal menjadi kekuatan baru Kabupaten Ponorogo. Warga Ponorogo memiliki komitmen yang lebih kuat dalam melestarikan kesenian reog.

Baca Juga: Ammar Zoni dan Sopirnya Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Dia menunjukkan bukti bahwa dimanapun tempatnya reog berpentas, baik di dalam negeri maupun luar negeri, namanya tetap sama. Nama Reog dan Ponorogo selalu disebut.

“Komitmen ini akan menjadi satu kekuatan untuk mendukung proyek besar ini," katanya.

Menurut dia, pembangunan MRP ini masih membutuhkan dukungan banyak investor. Proses pembangunan secara multiyears selama 3 (tiga) tahun sebatas membiayai pembangunan monumen reog. Sedangkan untuk melanjutkan pembangunan sesuai desain utuh perlu kerja sama dengan pihak ketiga.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan mengupayakan pembangunan MRP menjadi proyek prioritas sehingga masuk naungan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019. Perpres tersebut mengatur percepatan pembangunan ekonomi kawasan sejumlah wilayah di Jatim bersama proyek Selingkar Wilis dan Jalur Lingkar Selatan (JLS).

"Syaratnya Pak Bupati harus presentasi ke Bappenas dan Menko Perekonomian untuk di-insert ke dalam perpres tersebut," jelas mantan menteri sosial itu.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengungkapkan bahwa MRP adalah mimpi besarnya dalam membangun peradaban. Kesenian Reog Ponorogo bukan hanya menjadi tuntunan dan tontonan semata, melainkan mampu mendatangkan keberkahan untuk masyarakat.

"Tuhan dan alam semesta mewariskan kepada kita sebuah kebudayaan adiluhung yang bernama Reog Ponorogo. Kita menerjemahkan visi leluhur yang melahirkan reog untuk mensejahterakan rakyat," kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Sugiri menambahkan, MRP dilengkapi dengan wisata alam, museum peradaban, dan edukasi budaya. Bersamaan itu, di Ponorogo banyak berdiri pondok pesantren yang jika berpadu dengan budaya lokal dapat membangun ekonomi masyarakat.

"Bisa diceritakan kepada anak cucu kita kelak bahwa leluhurnya dilahirkan dari bangsa yang besar. Semua akan ditata secara rigid di museum peradaban." jelasnya.***

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: ponorogo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah