Dilapori Ada Pungli di Bantuan Pasang Baru Listrik, Begini Reaksi Anggota DPR RI Paramitha

- 6 November 2023, 21:01 WIB
Anggota DPR RI Hj Paramitha Widya Kusuma menyalakan listrik pertama program BPBL di Desa Cipetung, Kecamatan Paguyangan, Brebes.
Anggota DPR RI Hj Paramitha Widya Kusuma menyalakan listrik pertama program BPBL di Desa Cipetung, Kecamatan Paguyangan, Brebes. /Yudhi Prasetyo/Portal Brebes/

PORTAL BREBES - Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berlanjut di tahun 2023 ini.

Bantuan BPBL tersebut di Kabupaten Brebes juga berkat perjuangan dari anggota DPR RI Hj Paramitha Widyakusuma SE.

Baca Juga: Anggota DPR RI Paramitha Beri Perhatian Kepada IKM di Brebes

BPBL tersebut gratis bagi warga yang memenuhi syarat sebagai penerima dan tidak dikenakan biaya apapun.

Meskipun demikian, tidak sedikit warga yang melapor terjadi pungutan liar (Pungli) kepada penerima BPBL yang notabene warga kecil atau kurang mampu. Hal ini terjadi di daerah lain.

"Ada yang dimintai Rp250, Rp300, bahkan ada yang dimintai Rp500," ungkap anggota Komisi 7 DPR RI tersebut saat menghadiri Peresmian dan Penyalaan Program Bantuan Pasng Baru Listrik BPBL Provinsi Jawa Tengah, Senin 6 November 2023 di aula Balai Desa Cipetung, Kecamatan Paguyangan, Brebes.

Mendengar aduan masyarakat tersebut, Paramitha tidak mempercayai begitu saja. Iapun kemudian mengecek kebenaran informasi yang diterimanya itu.

"Ternyata benar, saya langsung telepon Kepala UP3-nya, saya langsung tegur," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH menyampaikan, masih banyak desa-desa di Kabupaten Brebes yang belum teraliri listrik PLN.

Disampaikanya, terdapat 2400-san rumah yang belum menikmati listrik PLN, 355 diantaranya merupakan keluarga miskin ekstrem.

"Namun Alhamdulillah Desa Cipetung tidak termasuk daerah miskin ekstrem," ujarnya.

Dikatakanya, perihal kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, di tahun 2024 tidak mungkin zero stunting. Hal ini karena faktor disabilitas dan lansia.

Terkait kekeringan yang memicu kenaikan harga-harga, Urip mengatakan, pihaknya berupaya untuk menurunkan harga-harga, terutama beras.

"Kami setiap minggu kirim 40-50 ton ke pasar untuk menggelar pasar murah," ujarnya.***

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah