Luka Bakar 80 Persen, Kondisi Balitas Usia 2 Tahun Mengenaskan

- 4 November 2020, 19:02 WIB
Bupati Batang Wihaji bersama istri saat menjenguk Oktaviantika, balita bernasib naas yang mengalami luka bakar 80 persen di rumah orangtunya di Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Selasa (3/11/2020). /Pemkab Batang/Humas Pemkab Batang
Bupati Batang Wihaji bersama istri saat menjenguk Oktaviantika, balita bernasib naas yang mengalami luka bakar 80 persen di rumah orangtunya di Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Selasa (3/11/2020). /Pemkab Batang/Humas Pemkab Batang /

 

 

PORTAL BREBES – Nasib naas menimpa balita perempuan berusia 2 tahun, Oktaviantika,  asal Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.  Pasalnya,balita tersebut mengalami luka bakar hampir 80 persen, akibat tercebur ke dalam panci berisi air mendidih saat ia bermain di dapur rumahnya.

Buntut insiden tersebut, Oktaviantika harus menjalani penangan medis pada bulan Juni 2020 lalu.

Atas laporan warga, Bupati Batang Wihaji menyempatkan mengunjungi rumah orang tua Oktaviantika di Desa Gondang, Selasa (3/11/2020).

Kastini, Ibu Oktaviantika di hadapan Bupati Wihaji dengan suara lirih dan terbata - bata menceritakan insiden yang memilukan yang menimpa anak keduanya hasil pernikahannya dengan Satiyo (56).

"Waktu itu saya merebus air, karena sudah mendidih, panci saya taruh di bawah. Saya tidak tahu kalau putri saya menghampiri dan masuk ke dalam panci," terang Kastini.

Begitu mengalami musibah tersebut, Oktaviantika langsung dibawa ke Puskesmas Subah dan dirujuk ke RSUD Limpung, Namun, balita malang ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Karyadi Semarang.

"Oktaviantika dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang selama dua minggu," jelas Kastini.

Meski balita usia dua tahun tersebut kondisinya sudah mulai pulih, tapi guratan luka masih tampak terlihat dan masih tetap menjalani perawatan di rumah.

Untuk saat ini, perawatan Oktaviantika dilakukan oleh perawat dari RSUD Karyadi yang secara mandiri mendatangi kediaman Kastini.

"Biaya perawatan hingga kontrol menggunakan BPJS kesehatan, namun untuk biaya perawatan di rumah dengan mendatangkan perawat untuk mengganti perban setiap bulannya harus bayar Rp 900 ribu," terang Kastini.

Bagi keluarga pasangan Kastini sebagai ibu rumah tangga dan Satyo yang hanya buruh penggeret getah karet, biaya tersebut dirasakan semakin menambah beban  berat ekonomi keluarga.

Beberapa luka bakar yang diderita Oktaviantika mulai sembuh, namun di bagian dada, perut dan tubuh bagian belakang masih butuh perban dan perawatan.

Bupati Wihaji yang mendengarkan cerita pilu tersebut memberikan semangat dan motivasi kepada orang tua Oktaviantika.

"Kita hadir di rumah Oktaviantka, karena butuh perhatian agar perawatannya tetap jalan dan bisa secepatnyat sembuh," tutur Bupati yang didampingi istrinya.

Bupati dalam kesempatan itu menyampaikan terkait biaya perawatan di rumah yang harus mengganti perban sebesar Rp 900 ribu, Pemkab Batang siap membantu pembiayaanya.

"Ini uang Rp3 juta, yang Rp 2 juta untuk pengobatan dua bulan ke depan dan Rp1juta untuk lunasi utangnya," imbuh Bupati.

Tidak hanya itu, Bupati beserta istri juga menyerahakan dua buah paket sembako kepada orang tua Oktaviantika. ***

 

 

Editor: Eko Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah