Buntut Maraknya Tawuran Pelajar, Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Anti Kekerasan Gelar Aksi Unjuk Rasa

16 Maret 2023, 13:18 WIB
aksi damai yang dilakukan didepan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal /DR Yogatama/

PORTAL BREBES – Buntut maraknya tawuran antar pelajar di Kabupaten Tegal hingga menyebabkan tewasnya salah satu siswa sekolah SMP, ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa kepada Pemerintah.

Aksi demonstrasi yang bertajuk aksi damai itu ditunjukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Bupati Tegal dan Ketua DPRD Kabupaten Tegal di depan kantor pemkab Tegal, Kamis 16 Maret 2023.

Ketua Koordinator Aksi, Toipin mengatakan aksi damai ini merupakan bentuk keprihatinan masyarakat terhadap pendidikan yang sekolahnya terbukti gagal menjalankan tugas dan fungsinya.

Baca Juga: Pangdam dan Kapolda Jateng Jamin Situasi Aman saat Lebaran, Giat Skala Internasional Hingga Tahapan Pemilu

Aksi yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Anti Kekerasan (AMPAK) Kabupaten Tegal itu, lanjut ia, merupakan sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Kabupaten Tegal yang tidak mau ada kekerasan selanjutnya.

“Kami sudah buatkan 4 surat yang dilayangkan kepada Ketua DPRD, Bupati, Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Namun, karena hari yang bertemu cumas Dikbud, kami memberikan surat hanya di dikbud saja,” ungkapnya.

Toipin melanjutkan, pihaknya juga tidak memberikan surat tersebut kepada Bupati, Dewan Pendidikan dan Ketua DPRD lantaran tidak ditemui.

Baca Juga: Jadwal tvOne Hari Ini Kami 16 Maret 2023, Saksikan Dua Sisi, Kabar Utama dan Cover Story One

Ia mengungkapkan, Adapun tuntutan yang dilayangkan kepada 4 institusi tadi diantaranya untuk mencabut izin sekolah yang siswanya terlibat dalam tawuran.

Kemudian, lanjut ia, untuk memecat kepala sekolah yang dianggap tidak mampu untuk mendidik siswanya lantaran siswanya terlibat dalam tawuran.

“Mendesak Bupati Tegal untuk merekomendasikan sekolah SMA atau SMK yang bermasalah ke Gubernur agar ditutup atau dicabut sekolahnya maupun izinnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Cegah Kriminalitas dan Tawuran, Polres Tegal Kota Gencarkan Patroli dan Safari Shalat Subuh

Selanjutnya, mendesak agar mengembalikan wewenang SMA atau SMK ke Pemerintah Daerah.

“Dulu wewenangnya kan Kabupaten lalu di Provinsi, agar wewenang itu dikembalikan lagi ke Kabupaten,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut ia, pihaknya juga menuntut agar ketua dewan pendidikan Kabupaten Tegal mundur bersama dengan anggotanya.

Baca Juga: Penerimaan Peserta Didik Baru di Tegal Segera Dimulai, Disdikbud Pastikan Tak Ada Kendala Pendaftaran

“Turunkan dewan pendidikan Kabupaten Tegal bersama dengan anggotanya,” jelasnya.

Lantaran hari tidak ditemui Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Tegal, ia menyebut kedepan kemungkinan akan ada aksi yang lebih besar.

“Kita kecewa, karena aksi keprihatinan dari masyarakat ini tidak memperoleh tanggapan yang serius dari Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Tegal. Padahal, sebelum melakukan aksi kita sudah melakukan pemberitahuan akan adanya aksi keprihatinan ini,” bebernya.

Baca Juga: Wali Kota Hadiri Komunikasi dengan Stakeholder bersama Anggota BPK RI

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Was’ari saat menemui aksi damai yang dilakukan AMPAK didepan kantor setempat mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya terhadap suasana pendidikan yang kondusif.

“Kualitas dan Kondusifitas Pendidikan di Kabupaten Tegal adalah harapan kita bersama, termasuk kami dan masyarakat semuanya. Dengan hadirnya rekan-rekan disini saya anggap sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Kabupaten Tegal,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, hal ini tentu saja akan dibaca, pelajari dan disikapi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.

Baca Juga: Cegah Tawuran Pelajar, Polres Tegal Kota Blusukan Mengedukasi Pelajar di Sekolah-sekolah

“Jadi yang sudah disampaikan ini, saya akan pelajari lebih lanjut dan akan kami implementasikan,” terangnya.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler