Lakukan Tur Napak Tilas ke Makam Para Wali, Bacawapres Muhaimin Juga Berencana Ziarah ke Makam Gus Dur

- 9 September 2023, 09:32 WIB
Lakukan Tur Napak Tilas ke Makam Para Wali, Bacawapres Muhaimin Juga Rencanakan Ziarah ke Makam Gus Dur
Lakukan Tur Napak Tilas ke Makam Para Wali, Bacawapres Muhaimin Juga Rencanakan Ziarah ke Makam Gus Dur /Antara/Wisnu Adhi dan Antara Foto

PORTAL BREBES - Rombongan PKB diketahui tengah melakukan perjalanan tur dan napak tilas, agenda tersebut berlangsung pada 7-10 September 2023.

Perjalanan tak hanya menyambangi makam para wali, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga berencana untuk melakukan ziarah ke Makam Gus Dur atau Makam Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid di Kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, ziarah ke Makam Gus Dur ini rencana akan dilakukan setelah selesai dari agenda tur dan napak tilas.

Baca Juga: Usai Deklarasi Jadi Bacawapres , Cak Imin Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati: Sosok Ulama Sekaligus Raja

"Kami akan ziarah, setelah menyelesaikan semua rangkaian ziarah makam wali songo (sembilan wali)," ujar Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanul Haq di Tuban, Jawa Timur, sebagaimana dikutip Portal Brebes dari Antara 9 September 2023.

Secara pribadi, dirinya dan juga dewan Syuro PKB sudah lebih dulu melalukan ziarah ke Makam Gus Dur dan diterima dengan baik oleh pihak keluarga.

"Bagaimanapun kami selalu menghormat orang-orang tua," ujarnya.

Baca Juga: Asumsi Publik Soal Ridwan Kamil Akan Ada 'Breaking News' Soal Bacawapres? Begini Tanggapan Ketum Golkar

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB ini juga mengungkapkan sosok Gus Dur di PKB ialah sebagai orang tua, sekaligus mantan presiden.

Oleh karena itu sudah semestinya tidak ada kata untuk saling membenci antara satu sama lain.

Sosok Gus Dur juga dianggap oleh sebagian besar masyarakat ini adalah sebagai wali ke-10.

Baca Juga: Jelang Pemilu, PKB Lakukan Tur dan Napak Tilas: Kunjungi Makam Sunan Gunung Jati Hingga Sunan Ampel

Maman juga mengungkapkan bahwa terkait konflik antara Muhaimin dan Keluarga Gus Dur, ia ingin mendudukkan seluruh masalah secara proporsional.

"Kami menghormati Gus Dur, menghormati keluarganya, dan tentu akan ada komunikasi. kami hanya butuh waktu nanti, siapa yang memfasilitasi," katanya menegaskan.

Rombongan DPP PKB ini memang tengah menjalankan tur dan napak tilas ke makam para wali.

Baca Juga: Usai Kecewa dengan Deklarasi Anies-Cak Imin, Adu Rayu PDIP dan Gerindra Menanti Demokrat

Berdasarkan jadwal yang sudah direncanakan, Cak Imin akan memulai perjalannya dari Cirebon mengunjungi Makam Sunan Gunung Jati, lalu beranjak ke Demak mengunjungi Makam Sunan Kalijaga dan Sunan Muria.

Selanjutnya menuju Kudus mengunjung makam Sunan Kudus, lalu ke Tuban mengunjungi Makam Sunan Bonang, dan ke Lamongan mengunjungi Makam Sunan Drajat.

Perjalanan dilanjutkan menuju Gresik dengan menyambangi makam Sunan Giri dan Sunan Gresik dan berakhir di Surabaya untuk ziarah Makam Sunan Ampel.

Baca Juga: Demokrat Putuskan Tidak Kerjasama Politik Dengan NasDem, Puan Maharani Ungkap Kemungkinan Koalisi dengan PDIP

Beranjak pada beberapa waktu yang lalu, KH Yahya Cholil Staquf atau yang kerap dipanggil Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan bahwa ia sangat yakin jika Gus Dur ialah seorang waliyullah (kekasih Allah).

"Sekarang jadi kenyataan. Sekarang Gus Dur sungguh-sungguh masuk dalam rangkaian resmi biro-biro travel ziarah Wali Songo untuk mampir ke Tebuireng dan ziarah kepada wali ke-10 yaitu Sunan Abdurrahman Wahid," ujar Gus Yahya pada Haul Ke-13 Gus Dur di Jakarta.

Gus Yahya menjelaskan bahwa ada tradisi yang terjadi di NU, jika terdapat tokoh besar yang memiliki warisan besar dan kompleks makan secara mudah dipercaya sebagai waliyullah.

Baca Juga: Bukan Ditarik Kembali, Ternyata Bachrudin Nasori Mau Gunakan Mobil Operasional PCNU Kabupaten Tegal Untuk Ini

"Jadi banyak kiai NU yang diyakini sebagai waliyullah karena warisan-warisan besar yang dapat dianggap berskala peradaban," kata Gus Yahyah.

Gus Yahya juga menyebutkan beberapa tokoh seperti Syekh Kholil Bangkalan, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Abdul Hamid Pasuruan, dan KH Ali Maksum Krapyak.***

Editor: DR Yogatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x