Dua tahun kemudian, Anies terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program ini membuat beliau menempuh jenjang SMA selama empat tahun atau lebih lama satu tahun dari murid yang lainnya.
Melanjutkan pendidikannya, Anies berkuliah di Universitas Gadjah Mada di Fakultas Ekonomi. Beliau masih melanjutkan kegiatan berorganisasi dengan bergabung bersama himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Baca Juga: Megawati Tak Ingin Dirinya Dibully Wartawan: Kamu Jangan Nanti Bully-bully Saya Loh
Anies menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa di Fakultasnya dan ikut berperan dalam lahirnya kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan.
Beliau jua membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan memosisikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus BPPC yang menyangkut putra presiden Soeharto. Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.
Pada tahun yang sama, Anies mendapat beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beliau mendapatkan beasiswa ini setelah memenangkan sebuah lomba menulis dengan tema lingkungan
Nah, itu dia kisah masa sekolah Anies Baswedan, sangat menginspirasi sekali ya***