Awas, Nyamuk Ternyata Jadi Pembunuh Nomer Satu di Dunia

30 November 2020, 23:34 WIB
Ilustrasi /

PORTAL BREBES - Hampir di setiap rumah, nyamuk selalu muncul. Keberadaannya akan terus ada lantaran proses perkembang biakannya yang begitu cepat. Jenis serangga kecil ini dianggap sebagai hewan pembunuh nomer satu di dunia.

Guru Besar pada Fakultas Kedokteran Hewan IPB University Prof Dr drh Upik Kesumawati Hadi mengatakan, masyarakat harus mewaspadai nyamuk, karena merupakan pembunuh nomor satu di dunia.

"Nyamuk menyebabkan lebih banyak penderitaan kepada manusia jika dibandingkan organisme lain dan tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan," kata dia melalui keterangan tertulis seperti dikutip dari Antara.

Prof Upik mengatakan badan kesehatan dunia atau WHO dalam World Malaria Report 2019 memperkirakan ada 228 juta kasus malaria terjadi pada 2018. Sedikit berbeda dengan kasus pada 2017 dengan jumlah 210 juta di seluruh dunia.

"Jumlah kematian akibat malaria sebanyak 405.000 pada 2018 dan 416.000 selama 2017. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di Sub-Sahara Afrika dan Asia," ujar dia.

Baca Juga: Resiko Penyakit Menular Sampai Bikin Stres Dampak dari Threesome

Hal tersebut, katanya, merupakan laporan kerugian akibat satu penyakit, yaitu malaria, belum termasuk kematian akibat penyakit tular nyamuk lainnya.

Selain malaria, menurut dia, ada berbagai jenis arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk, yakni virus dengue, chikungunya, japanese encephalitis dan lain-lain yang secara endemik ditemukan di Indonesia.

Terkait penularan penyakit tersebut, kata dis, dapat terjadi karena banyak faktor, namun yang jelas terjadi ketika manusia memiliki mobilitas tinggi yang memungkinkan terjadinya kontak erat dengan nyamuk. Misalnya pada saat melakukan aktivitas perjalanan, perdagangan dan pariwisata, baik di dalam maupun luar negeri atau dari daerah non-endemis menuju daerah endemis.

"Nyamuk adalah serangga kecil, mulai dari badannya, sayapnya, kaki-kakinya dan mulutnya yang langsing serta keberadaannya di sekitar permukiman menjadi pengganggu kenyamanan," ujarnya.

Baca Juga: Masker Untuk Si Kecil, Bukan Hanya Kecil dalam Hal Ukuran Tapi Ada Aturannya

Selain mengisap darah dan menyebabkan gatal-gatal, kata dia, nyamuk juga dapat menularkan berbagai macam penyakit, di antaranya malaria, demam berdarah dengue, radang otak, filariasis, dirofilariasis, chikungunya dan zika.

Upik menjelaskan, upaya-upaya pengendalian nyamuk dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat, seperti kegiatan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur, ditambah gerakan satu rumah satu jumantik membersihkan selokan dari genangan air, menghilangkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk, menggunakan repelan, kelambu dan antinyamuk lainnya.***

Editor: Harviyanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler