Mantap! Bank Sampah Marga Jaya Rindang Tegal Urai Sampah Sekaligus Budidaya Maggot

1 Juli 2022, 08:23 WIB
Bank Sampah Marga Jaya Rindang, Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana Kota Tegal - Jawa Tengah membudidaya maggot sekaligus mengurai sampah. /Sari

PORTAL BREBES - Siapa yang menyangka, dari sampah justru menghasilkan rupiah, konsep inilah yang digagas Bank Sampah Marga Jaya Rindang, Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana Kota Tegal - Jawa Tengah.

Dari sampah-sampah organik yang dikumpulkan, sekaligus membudidaya maggot, menghasilkan nilai rupiah yang lumayan.

Wakil Direktur Bank Sampah Marga Jaya Rindang Kelurahan Margadana Kota Tegal, Abdul Wahab menuturkan oleh karena maggot dapat memakan dan mengurai sampah organik, maka dari sampah-sampah organik yang dikumpulkan bisa untuk makanan maggot.

Baca Juga: Wow! Jaringan Perumda Air Minum Tirta Bahari Tegal Berhasil Tembus Zona Merah

“Bersama anggota dan pengurus Bank Sampah sudah melakukan Budidaya Maggot sejak Februari 2022. Dari situlah membutuhkan sampah organik untuk diurai menjadi makanan maggot,” kata Abdul Wahab.

Wahab menjelaskan maggot adalah belatung yang merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau larva dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermertamorfosis menjadi lalat dewasa.

Dalam budidayanya, Wahab menggunakan lahan seluas 450 meter persegi, untuk menghasilkan kandang 50 x 100 centimeter dan terdapat 700 biopond.

Baca Juga: Barang Bukti Hasil Penangkapan dan Operasi Dimusnahkan BNN Kota Tegal dan Forkompimda

Dalam biopond tersebut terdapat 5 gram telur maggot larva lalat yang akan menghasilkan 7 hingga 10 kilogram maggot. Karena 1 gram bayi maggot bisa menghasilkan 2 kilogram maggot, dan pada proses akan berlangsung 14 hari, dan maksimal 20 hari untuk bisa dipanen.

Sehingga diungkapkan Wahab, dari jumlah biopond sebanyak 700 dapat menghasilkan tiga kuintal maggot setiap harinya.

“Kita targetkan sehari menghasilkan tiga kuintal maggot,” ungkapnya

Dari proses pembesaran maggot, disampaikan Wahab bisa mengurai dua ton perhari sampah organik yang ada dilingkungan sekitar. Sehingga lingkungan disekitar area budidaya menjadi bersih dari sampah organik.

Baca Juga: Genjot UMKM Tegal Menuju Pasar Internasional, Pengusaha Jepang: Kami Siap Kerjasama

Wahab mengungkapkan bahwa budidaya maggot sangat mudah, ketika sudah menetas hanya makan dari sampah organik, dan ketika sudah besar menjadi puppa, hingga menjadi lalat akan bertelur untuk ditetaskan kembali menjadi maggot.

Wahab mengaku dari budidaya tersebut bisa menghasilkan uang. Untuk satu kilo maggot hidup dihargai Rp 8.000 dan untuk maggot kering seberat 500 gram seharga Rp 16 ribu.***

 

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler