Geliat Motivasi Perempuan Bakul Kembang Tujuh Rupa Dibalik Mewahnya Kota Tegal

- 20 April 2022, 16:08 WIB
Ibu Hayah penjual Kembang Tujuh rupa di Jalan AR Hakim Kota Tegal
Ibu Hayah penjual Kembang Tujuh rupa di Jalan AR Hakim Kota Tegal /Tim Portal Brebes/CN/

PORTAL BREBES - Meja, tampah dan baskom tempat bunga tujuh rupa dan payung penutup dari sengatan matahari di tepi jalan AR Hakim Kota Tegal itu nampak lusuh termakan usia tetap setia menemani para perempuan bakul kembang tujuh rupa.

Entah, kapan mereka akan mendapatkan penganti lapak dan payungnya belum lagi kalau hujan datang sementara keberadaannya sebagai Bakul Kembang merupakan salah satu saksi berkembangnya Kota Tegal saat ini

Apalagi, gedung pertokoan dan perkantoran di jalur tersebut berjejer menghiasi gemerlap pembangunan Kota Tegal, seakan acuh kepadanya.

Baca Juga: Demi Minyak Goreng Murah, Warga Margasari Tegal Rela Antri Sejak Pagi

Hayah begitu sebutnya ketika Kami 18 April 2022 kemarin menghentikan kuda besi dan menyapa sang Ibu bakul kembang tersebut untuk memulai perbincangan.

Hayah adalah seorang ibu yang berprofesi sebagai Bakul kembang setaman dan bunga tujuh rupa di depan gedung pertokoan tak jauh dari jalur kereta api jalan AR Hakim Kota Tegal 

Menurut pengakuannya kepada kami, usahanya sebagai bakul kembang tujuh rupa tersebut telah dilakoninya puluhan tahun.

Baca Juga: Tinjau Kawasan Konservasi Mangrove Brebes, Trenggono Ingatkan Masalah Sampah

" Sejak jalur ini masih sepi, saya dan beberapa teman menjual kembang atau bunga di sini setiap hari, " ujarnya lirih.

Menyoal hari mistis seperti Jelang Kliwon atau hari raya maupun saat musim ziarah, Ibu Hayah hanya bisa tersenyum dan bergumam " Alhamdulillah di syukuri saja apapun hasilnya" ujarnya.

Selanjutnya Ia juga menceritakan,  bila penghasilan dari menjadi bakul kembang setaman ini tidak sebesar apa yang diharapkan, namun karena kebutuhan untuk menghidupi keluarga, usaha ini tetap dijalani hingga saat ini.

Baca Juga: Forum Si Jaga Banjir Brebes Dikukuhkan

Singkat cerita, bagi kami sangat lah jelas, bahwa perjuangan dan keuletan dipadukan dengan rasa ikhlas membuat Ibu ini tetap setia menjalani usahanya meskipun tidak sepadan dengan harapannya.

Dan perjuangan Ibu Hayah ini membuktikan bahwa apa yang ditanamkan oleh Raden Adjeng Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara, merasuk hingga kini ke setiap jiwa perempuan Indonesia untuk tetap gigih dalam berkehidupan.

RA Kartini tercatat mencetuskan dan mengembangkan gerakan emansipasi wanita dari tulisan dan pemikiran-pemikirannya sehingga wanita memiliki kedudukan yang sejajar dengan pria dan tidak dianggap rendah.

Baca Juga: Bawang Goreng Olahan UMKM Brebes Temani Sajian Kuliner Hari Raya Idul Fitri

Begitu pula, Ibu Hayah di Kota Tegal, meskipun sederet gedung dan perkembangan bergerak mengurung Kota Tegal, Ia tetap tenang menjadi Bakul Kembang Tujuh rupa.

Sejatinya Ibu Hayah dan beberapa rekannya bakul kembang tujuh rupa dan setaman ini menjadi contoh bagi generasi muda di Kota Tegal dan mendapat apresiasi dari pemerintah setempat

Pasalnya semangat dan perjuamgannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak bisa diragukan, dibawah sengat matahari dan huruk pikuk Kota Tegal Dirinya dan rekan-rekannya berani menahan hantaman cuaca, panas maupun hujan.

Bahkan, sejatinya pula pemerintah dan penghuni gedung pertokoan mampu melihat kebawah untuk berbagi kepedulian, setidaknya di Hari Kartini 21 April 2022 ini mereka dapat mengganti lapak dan payungnya dengan yang baru.***

 

Editor: Cahyo Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah