Network
PORTAL BREBES - Berawal dari satu keluarga yang hendak mudik ke Jakarta yang melawati jalur Alas Roban Kab. Batang Jawa Tengah.
Berangkat pada pukul 16.00 sore hari berharap lalu lintas sepi agar bisa lebih santai, namun pada saat keluar dari pemukiman cuaca mulai mendung.
Masuk jalur utama menjelang malam lalu lintas nampak masih padat, sepanjang perjalanan terasa normal dan tepat pukul 21.00 mulai memasuki Alas Roban yang terkenal dengan jalannya yang berliku dan gelap.
Baca Juga: Jadwal Kereta Api Kalingung Cirebon - Semarang Juni 2022, Lengkap dengan Stasiun Pemberhentian
Suasana mulai terasa mencekam, hal aneh adalah lalu lintas mendadak sepi dan tidak ada kendaraan lain yang berpapasan, seharusnya jalur ini selalu ramai.
Mobilpun melambat, selain gelap jalanan semakin menanjak dengan jurang terjal dikanan dan kiri.
Tiba-tiba mobil menabrak sesuatu, suara benturannya keras dan mobil menepi untuk melihat keadaan. Hujanpun mulai turun, setelah diperiksa anehnya sama sekali tidak ada bekas tertabrak atau lecet di body mobil.
Lalu lintas masih sepi dan ayah memutuskan kembali melanjutkan perjalanan.
Hujan semakin deras menghalangi jarak pandang, dalam benak sang ayah berharap masih ada penjual nasi untuk istirahat dan menenangkan pikiran.
Dari kejauhan tampak sinar lampu seperti warung. Ayah bersyukur menemukan warung untuk beristirahat.
Mobil segera menepi kamipun segera turun dari mobil dan berjalan menuju warung yang lokasinya agak jauh dari bibir jalan. Saat berjalan menuju warung kaki ku tersandung kayu, setelah dilihat ternyata sebuah pasak bertuliskan KM 15.
Kami segera masuk ke warung untuk berteduh dan mulai menyapa penjualnya.
“Jam segini masih buka yah Pak? Kami mau makan, bapak jualan sendiri?” tanyaku kepada penjual,
Dan penjual itu menjawab “Saya berdua bersama isterinya sambil menunjuk pintu masuk. Sang ayah heran padahal tadi tidak melihat seorangpun saat masuk.
Sang ayah menyadari mungkin karena faktor lelah dan yang terlintas dipikiran adalah menu pecel lele yang akan disantap. Setelah kenyang kami bergegas kembali ke mobil.
Saat keluar dari warung kakiku kembali tersandung pasak jalan. Hujan masih rintik-rintik kamipun bergegas masuk ke mobil dan kami melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Cara Daftar E-Form BRI Online dan Syarat Mendapatkan Bantuan BLT UMKM
Perasaan mulai tenang mobil kembali dipacu lebih kencang. Perjalanan lancar keluar dari alas Roban menuju jakarta lalu lintas kembali terlihat padat dan lacar dan beberapa jam kemudian kami sampai di Jakarta dengan selamat.
Beberapa hari kemudian kami kembali pulang dari Jakarta dan berencana melawati alas Roban, kami ini kami berangkat pagi untuk menghindari kejadian kemarin. Perjalanan siang hari lalu lintas padat namun masih lancar.
Sekitar jam 13.00 kami memasuki Alas Roban, seperti biasa jalur berkelok dan tanjakan mulai menyapa.
Lalu lintas normal dan cukup ramai, sambil menikmati pemandangan mobil melaju cepat namun mendadak Kakak meminta ayah untuk berhenti karena ingin buang air kecil.
Baca Juga: Cek Harga dan Spesifikasi Infinix Smart 5, Juni 2022, Baterai Besar RAM 3GB Harga Murah Banget
Mobil menepi disisi jurang, kami teringat warung pecel lele lezat saat itu dan kami melihat apakah warungnya disekitar sini. Sambil mencari-cari aku tersandung pasak jalan dan ini pasak jalan yang sama yang bertuliskan 15.
Kami makin penasaran dan mencari-cari warung itu. Yang terlihat hanyalah jurang yang menjorok ke dalam. Dan kami kembali masuk kedalam mobil.
Baca Juga: Jadwal Film dan Harga Tiket Bioskop di XXI Pekalongan Sabtu 4 Juni 2022, Film Horor Seru
Warung yang saat itu disinggahi ternyata lenyap dan hanya ada jurang yang dalam. Jadi kami saat makan malam itu di warung gaib yang posisinya melayang diatas jurang.
Kisah ini diangkat dari cerita penglaman yang sempat viral pada tahun 2001 sampai dengan 2005 dan sempat dicuitkan dalam akun tweeter @bukanhazard.***
