“Kita targetkan sehari menghasilkan tiga kuintal maggot,” ungkapnya
Dari proses pembesaran maggot, disampaikan Wahab bisa mengurai dua ton perhari sampah organik yang ada dilingkungan sekitar. Sehingga lingkungan disekitar area budidaya menjadi bersih dari sampah organik.
Baca Juga: Genjot UMKM Tegal Menuju Pasar Internasional, Pengusaha Jepang: Kami Siap Kerjasama
Wahab mengungkapkan bahwa budidaya maggot sangat mudah, ketika sudah menetas hanya makan dari sampah organik, dan ketika sudah besar menjadi puppa, hingga menjadi lalat akan bertelur untuk ditetaskan kembali menjadi maggot.
Wahab mengaku dari budidaya tersebut bisa menghasilkan uang. Untuk satu kilo maggot hidup dihargai Rp 8.000 dan untuk maggot kering seberat 500 gram seharga Rp 16 ribu.***