Warna kehijauan ini memberikan daya tarik tersendiri karena bisa membentuk corak-corak tertentu. Permukaan batu pirus tidak terlalu berkilau seperti batu bacan, namun terlihat seperti memiliki lapisan lilin.
Baca Juga: Lembaga Anti Rasuah GN-PK Deklarasi di Tegal, Siap Mencegah Upaya Tindak Pidana Korupsi
Saat ini, di berbagai belahan dunia, batu pirus banyak digunakan sebagai perhiasan baik oleh pria mau pun wanita.
Bagi wanita, batu pirus dapat dipakai sebagai cincin, gelang, kalung, dan giwang. Baik dalam bentuk bulatan atau pun potongan-potongan kecil.
Sedangkan bagi pria, batu pirus banyak digunakan sebagai cincin, liontin, kepala ikat pinggang, manset atau pun penjepit dasi.
Baca Juga: SPEKTAKULER! Krisdayanti Hadir Meriahkan Pesta Pernikahan Derry dan Shintya Sandra Kusuma
Tambang atau wilayah penghasil batu pirus banyak terdapat di beberapa wilayah di Benua Amerika dan negara Afghanistan.
Sama seperti batu permata lainnya, batu pirus memerlukan perawatan untuk mempertahankan kualitasnya dari waktu ke waktu.
Perawatan batu pirus agak rumit karena permukaannya yang berpori. Itulah mengapa ada larangan agar batu pirus tidak boleh terpapar sinar matahari langsung secara terus menerus.