Network
Lebih tersentralisasi dengan kantor induk perusahaan, produk lebih seragam di seluruh dunia, koordinasi antar divisi sangat tinggi di berbagai kantor cabang di dunia, ambiguitas dalam pekerjaan tinggi karena ketergantungan satu sama lain sangat tinggi dan proses adaptasi budaya tinggi.
Baca Juga: Jangan Diremehkan! Ini Usaha Kecil-Kecilan yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga
3. Strategi lokalisasi atau multidomestik
Ini adalah strategi dimana keputusan didesentralisasi ke masing-masing negara untuk meningkatkan reaksi lokal, contoh sederhananya menggunakan franchise dan joint venture, seperti McDonald dan Hard Rock Café. Ciri-ciri strategi ini yaitu:
Terdesentralisasi di kantor cabang, produk lebih beragam sesuai dengan daerah yang dituju, koordinasi antar divisi sangat rendah karena berfokus pada daerah sendiri bukan global, ambiguitas dalam pekerjaan ini rendah karena ketergantungan satu sama lain rendah, proses adaptasi budaya rendah karena para personilnya adalah orang lokal yang memahami budaya sekitar di tempat yang dituju.
Baca Juga: Apa itu Pencucian Uang? Yuk Simak Ulasannya!
4. Strategi transnasional
Strategi ini yaitu strategi yang mengkombinasikan manfaat dari efisiensi berskala global dengan manfaat dari kemampuan lokal untuk merespon, contoh perusahaan Nestle dari Swiss dan Coca-cola di Amerika. Ciri-ciri strategi ini yaitu:
Sentralisasi kantor pusat dan desain kalisasi kantor cabang berjalan bersama-sama, produk lebih seragam di seluruh dunia, koordinasi antar divisi sangat tinggi karena berfokus pada global dan lokal.
Ambiguitas dalam pekerjaan sangat tinggi karena ketergantungan satu sama lain tinggi antar kantor pusat dan kantor cabang, kemudian proses adaptasi budaya sangat tinggi karena antar personil bisa berasal dari individu kantor pusat dan kantor cabang.
