Mengenal Definisi, Komposisi, dan Jenis-Jenis Susu

- 16 Maret 2023, 07:05 WIB
Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi
Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi /PIXABAY

PORTAL BREBES - Hampir semua masyarakat Indonesia mengenal susu. Minum susu sangatlah penting, karena bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Susu direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari guna memenuhi gizi harian.

 

Mengutip dari dispertan.semarangkota.go.id, susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae (ambing) pada binatang mamalia betina seperti sapi, kambing, atau bahkan kerbau yang diperoleh dengan cara pemerahan sebagai bahan makanan dan sumber gizi.

Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi, karena di dalam susu segar mengandung berbagai zat makanan lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Baca Juga: Es Jelly Kelapa, Bisa untuk Ide Jualan Bulan Ramadhan

Secara kimiawi susu normal mempunyai komposisi air (87,20 persen), lemak (3,70 persen), protein (3,50 persen), laktosa (4,90%), dan mineral (0,07 persen).

Dari aspek kimia, susu merupakan emulsi lemak di dalam larutan air dari gula dan garam-garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid.

Terdapat beberapa jenis susu yang ada di pasaran berdasarkan jenis dan teknik pengolahan yang digunakan, yaitu:

1. Susu murni

Susu murni atau susu mentah merupakan susu yang belum mendapatkan proses pengolahan.

Susu murni sangat mudah rusak dan tidak tahan lama disimpan kecuali setelah mendapat perlakuan khusus.

Kontaminasi bakteri yang terdapat pada udara, peralatan pemerahan, dan kebersihan kandang sangat berpengaruh terhadap pengaruh cemaran mikroba.

2. Susu pasteurisasi

Susu pasteurisasi adalah susu dengan proses pengolahan yang di
panaskan pada suhu 63 derajat Celcius dalam waktu 30 menit, tujuannya untuk membunuh bakteri patogen.

Kelemahan dari susu pasteurisasi, mempunyai jangka waktu simpan yang pendek.

Jangka simpan 12 hingga 16 hari dari tanggal pemrosesan.
Namun proses ini tidak dapat mematikan bakteri bersifat termoresisten alias tahan pada suhu tinggi.

Kontaminasi pasteurisasi terjadi melalui peralatan pengolahan dan kemasan yang digunakan.

Kemasan yang sering digunakan pasteurisasi adalah gelas, botol, dan plastik, serta kemasan fleksibel berbentuk pouch.

3. Susu UHT

Susu UHT adalah salah satu proses pengolahan susu yang di anggap paling aman, karena memakai peralatan modern yang lebih aseptis dengan pengawasan yang ketat dalam proses pengolahannya. Pengolahan susu UHT menggunakan suhu tinggi dengan temperatur 135 hingga 145 derajat Celcius dalam waktu 2 sampai 3 detik.

Susu UHT menggunakan kemasan aseptis multilapis, yang menjamin keamanan dan daya tahan susu, serta tidak perlu disimpan pada lemari pendingin hingga 10 bulan setelah produksi.

Kontaminasi mikroba biasa terjadi pada proses distribusi sampai ke konsumen yang biasanya terdapat kerusakan pada kemasan selama dalam perjalanan.

Suhu rendah selama proses penyimpanan sampai ke konsumen tidak membunuh mikroorganisme, tapi hanya menghambat
perkembangbiakannya.

4. Susu bubuk

Prinsip pembuatan susu bubuk adalah menguapkan sebanyak mungkin kandungan air susu dengan cara pemanasan (pengeringan).
Terdapat empat jenis susu bubuk berdasarkan cara pengolahannya, di antaranya:

- Susu penuh, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu segar yang tidak mengalami separasi.

- Bubuk susu skim, yaitu susu bubuk yang dibuat dari susu skim. Susu ini banyak mengandung protein, kadar airnya 5 persen.

- Bubuk krim atau bubuk susu mentega. Dibuat dari krim yang mengandung banyak lemak.

Bubuk whey, bubuk susu coklat, bubuk susu instan, dan lain-lain.

5. Susu kental

Susu kental diperoleh dengan cara mengurangi (menguapkan) kandungan air susu, sampai kandungan airnya tinggal sekitar 40 persen.

Beberapa contoh jenis susu kental seperti susu kental tidak manis, susu kental manis, susu skim kental, dan krim kental. Beda susu kental manis dengan susu kental tidak manis adalah penambahan gula sehingga terasa manis.

Ciri-ciri susu segar yang baik, di antaranya

- Warna putih kekuningan

- Tidak ada bagian yang terpisah (homogen)

- Bau tidak menyimpang (tidak berbau asam, amis, dan kandang)

- Konsistensi tidak encer

- Bersih (tidak ada kotoran)

- Susu dalam keadaan dingin, 4-10 derajat Celcius

Tips penanganan susu bagi konsumen:

- Susu dipanaskan hingga mendidih

- Bila tidak langsung diminum, simpan pada suhu dingin maksimal 2 hari

- Bila sisi telah berubah warna, bau, dan rasa tidak boleh dikonsumsi

Namun, sayangnya ada beberapa orang yang masih kurang memahami bagaimana ciri-ciri dari susu yang baik, dan bagaimana penanganan susu saat akan dikonsumsi.

Untuk tata cara penyimpanan susu murni juga perlu diperhatikan, agar tidak merusak produk susu, dan menghilangkan kandungan nutrisi yang ada.***

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: dispertan.semarangkota


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x