Sejarah Singkat Asal Usul Salem Brebes, Apa Hubunganya dengan Pemuka Agama Asal Cirebon Jawa Barat?

4 April 2023, 13:00 WIB
Salah satu sudut Ranto Canyon, Salem, Brebes /Riyanto Jayeng/

PORTAL BREBES - Salem merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Di sebeluah barat kecamatan ini berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Asal usul Salem memiliki sejarah panjang. Namun dalam artikel ini dirangkung asal usul kecamatan yang masyarakatnya sehari-hari berbahasa Sunda.

Pada tahun 1600-an, Salem masih berupa hutan yang sangat lebat dan belum terjamah oleh manusia. Hutan yang lebat itu kemudian berubah menjadi banyak orang mulai tahun 1700-an.

Baca Juga: Manfaat Pembangunan Tower BTS Seluler di Desa Karangjongkeng Kecamatan Tonjong

Daerah yang dulunya hutan dan berubah menjadi pusat kegiatan agama tersebut setelah kedatangan seorang pemuka agama asal Cirebon bernama Syekh Abdul Muhyi.

Beliau datang ke daerah tersebut untuk menyebarluaskan agama Islam. Beliau kemudian berhasil mengajari agama Islam kepada penduduk setempat. Keemudian pula beliua mendirikan pondok pesantren di daerah itu.

Lambat laun, pondok pesantren yang didirikan Syekh Abdul Muhyi menjadi pusat pengembangan Islam dan keudayaan lokal setempat.

Pada masa penjajahan Belanda, Salem memiliki peran strategis. Hal ini karena daerah tersebut berada di pinggir jalan yang menghubungkan daerah-daerah di Pulau Jawa.

Selain itu, saat itu, Salem terkenal dengan penghasil tebu yang melimpah sebagai komoditi dan penghasilan utama penduduk setempat.

Saat ini, Salem berkembang menjadi daerah yang memiliki banyak potensi wisata seperti Ranto Canyon, dan wisata lainya. Selain itu, Salem juga memiliki batik khas yang sudah terkenal dimana-mana.

Meskipun berada di Jawa Tengah yang notabene masyarakatnya berbahasa Jawa, namun penduduk Salem dalam keseharianya berbahasa Sunda. Penggunaan bahasa Sunda telah dipakai sejak berabad-abad lampau.

Namun Sunda yang ada di Salem berbeda dengan Sunda di daerah lain seperti Priangan, Banten, Karawang, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut diantaranya mengenai budaya, kesenian, serta tatacara beragama.

Gunung Sagara yang ada di Salem menjadi petunjuk pernikahan yang akan dilakukan oleh penduduk setempat. Dimana seseorang yang akan menikah akan naik ke lereng gunung tersebut. Jika melihat ada burung sedang kawin, itu pertanda rencana pernikahan penduduk direstui oleh penghuni gunung.***

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler