Sejarah Asal Usul Desa Tengki Kecamatan Brebes

- 18 Maret 2023, 15:21 WIB
Kantor Balaidesa Tengki Kecamatan Brebes
Kantor Balaidesa Tengki Kecamatan Brebes /Tangkapan Layar Google Map / Portal Brebes /

Alhasil , dikala tuan Tengsen sakit dan sebelum meninggal, beliau sempat bepesan kepada temannya tersebut untuk menamai hutan tersebut menjadi suatu desa yang bernama “Desa Tengki” yang dalam bahasa jawanya “Ora Enteng Nganggo Sekiki” atau jika tidak habis untuk besoknya lagi.

Setelah beliau meninggal, kemudian banyak orang yang berdatangan dan menempati Desa Tengki itu. Sehingga yang dulunya hutan belantara menjadi sebuah pemukiman warga yang mayoritas penduduknya adalah Petani.

Adapula yang mengatakan bahwa Desa Tengki terbentuk karena pada saat itu ada orang keturunan Arab yang membawa lentera minyak. Lentera tersebut menjadi bahan rebutan antara orang Arab dengan orang Cina.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Klampis Kecamatan Jatibarang Brebes

Adapula yang mengatakan pada zaman dahulu tentara Belanda membawa Tank dan bertempur di hutan tersebut hingga Desa Tengki Banyak mengandung Istilah yaitu yang pertama Tengki (Ora teng go sekiki). Yang kedua (Teng nggo saiki) dan yang ketiga tempat minyak yaitu (Tangki) dan mobil Tank yang lama kelamaan berubah menjadi Tengki.

Dan asal usul Desa Tengki ada yang mengatakan Tengki berasal dari gabungan dua kata,yaitu “enteng” dan “saiki” yang artinya sekarang sudah habis. Mengapa? Pada zaman penjajahan dulu saat penjajahan Belanda, pasukan tentara penjajah menyisiri perkampungan-perkampungan.

Dengan sangat sadisnya, pasukan tentara penjajah itu membantai orang yang ada. Tentu saja banyak perlawanan. Mereka memulai penelusuran ke kampung-kampung dari kota Brebes menuju ke arah utara. Daerah-daerah yang dilewati ialah Kelurahan Pasarbatang, Desa Sigambir dan terkhir Desa Tengki.

Baca Juga: Sejarah Pasar Batang Brebes, Sebuah Kisah Pejuang yang Gugur Melawan Belanda

Nama Desa Tengki ini memang ada hubungannya dengan nama desa-desa sebelumnya yang dilalui oleh pasukan tentara penjajah.

Pasarbatang contohnya,dua kata yang digabung “pasar dan batang”, yang konon ceritanya disitulah banyak pembantaian dan orang-orang yang mati dibiarkan begitu saja sampai membusuk.

Halaman:

Editor: DR Yogatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x