Asal Usul Desa Sumingkir, Awal Cerita dari Kakak Beradik yang Tinggal di Balamoa

- 19 Maret 2023, 14:00 WIB
letak kantor balai desa Sumingkir Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal
letak kantor balai desa Sumingkir Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal /Facebook @Info Tegal/

PORTAL BREBES – Berikut asal usul Desa Sumingkir Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah yang perlu diketahui.

Desa Sumingkir merupakan desa yang berbatsan dengan Desa Margamulya, Desa Dukuhjati Wetan, Desa Balamoa dan Desa Karangmalang.

Menurut Pegiat Budaya, Slamet Gelang, dikatakan kono Desa Sumingkir berdiri sejak tahun 1885.

Baca Juga: Begini Asal Usul Desa Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Simak Beserta Pimpinan Desa

Diceritakan bahwa dahulu ada dua orang kakak beradik yang tinggal di Desa Balamoa.

Pada suatu hari, ayah mereka menyuruh si kakak untuk ronda dimalam hari atau jaga malam. Namun, sehubungan si kakak siangnya bekerja, ronda tersebut tidak terlalu fokus lantaran capeknya bekerja.

Kemudian, dengan alasan itu, akhirnya adiknya lah yang berangkat untuk ronda di malam itu.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Tengki Kecamatan Brebes

Selanjutnya, datanglah adik untuk jaga malam, namun ketika bertemu dengan kepala desa disana, ternyata dia tidak dibutuhkan namun yang dibutuhkan bukanlah sang adik atau si kakak melainkan adalah ayahnya mereka.

“Saya tidak membutuhkan kamu, namun saya membutuhkan ayah kamu,” ujar Kades saat itu.

Lama-lama kemudian, si Kakak juga mengaku dan berfikir dirinya sering dihina dan tidak dibuthkan dan memutuskan untuk menyingkir dari wilayah itu yakni ke sebelah timur Sungai Cacaban untuk menetap diatas tanah yang terletak disebelah selatan hingga sekarang dinamakan Blok Dukuh.

Baca Juga: Asal Usul Desa Pekunden Kutowinangun Kebumen, Penduduk Pekunden dan Kalisetra yang Bergabung Jaman Belanda

Kemudian, ia membuat gubuk untuk tempat tinggal yang terbuat dari kayu kedondong hingga kayu tersebut berubah menjadi sebuah pohon yang besar.

Hingga sekarang, tanah tersebut dijadikan makam atau kuburan dengan Makam Kedondong.

Berselang lama kemudian, wilayah tersebut berkembang menjadi Desa Sumingkir.

Baca Juga: Asal Usul Kota Semarang Jawa Tengah, Begini Kisah Singkat Pangeran Raden Made Penden Sebarkan Agama Islam

Desa Balamoa saat itu sering mengadakan jaga malam atau tonda, namun terhalang oleh Sungai Cacaban lantaran banjir disana, maka waktu itu ada sebidang tanah Balamoa yang telahnya disebelah barat Desa Sumingkir berjejeran dengan tanah Sumingkir yang sekarang disebut dengan Blok Jinten.

Tanah tersebut untuk tukar guling dengan tanah Sumingkir yang sebelah utaranya terdapat makam Mbah Jinten dan Mbah Raden Benowo.

Ketika tukar guling ditanah tersebut, dulu ada persyaratan yang harus dijalankan yakni makam Mbah Jinten menjadi milik Desa Balamoa.

Baca Juga: Asal Usul Makam Syech Maulana Maghribi Wonobodro Batang Jawa Tengah, Jalan Dakwah pada 1404

Kendati demikian, sebelah makam Mbah Jinten masih tetap dimanfaatkan oleh orang Sumingkir untuk pemakaman ketika ada warga yang meninggal dunia.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x