Singkat cerita kedua putri sang saudagar kaya ngembah kawuryan kembali ke rumah ngembah kawuryan karena tidak bersedia diangkat anak oleh Panembahan.
Baca Juga: 8 Peninggalan Sejarah yang ada di Kabupaten Purbalingga, Dari Batu hingga Makam Keramat
Alkhirnya hiduplah Joko Teguh dengan Dewi Sri Lintang Katon. Keduanya diberikan tanah perdikan bernama "Kembang Madu" oleh panembahan Hardo Pikukuh yang awalnya tandus disulap menjadi tanah yang subuh karena kerja keras dan ikhtiar Joko Teguh.
Adapun Nama Joko Teguh diberikan gelar sebagai Panembahan Makukuhan oleh panembahan Hardo Pikukuh.
Panembahan Makukuhan sendiri banyak mengajarkan tentang ilmu pertanian dan ilmu agama di sekitar wilayah Karesidenan Kedu.
Baca Juga: Asal Usul Purbalingga Jawa Tengah, Sejarah Kyai Arsantaka Saat Terjadi Perang Jenar
Nama kedu sendiri berasal dari singakatan "Kembang (ke) dan Madu (du). Pada saat wafat, panembahan makukuhan dimakamkan di sekitar area gunung sumbing karena masyarakat percaya bahwa daerah sekitar makam kan subur dan makmur.
Karesidenan Kedu sendiri terdiri dari wilayah Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, kebumen, serta Purworejo. ***