Dia adalah mbah Sokerto Wongso Dikromo (Mbah Laistiddin/ Simbah Kemangi) selalu mengajarkan kepada pengikutnya untuk membantai sifat-sifat rakus seperti penjajah VOC Belanda yaitu orang yang kulitnya berwarna bule, hingga sampai dengan saat ini selalu diadakan/ diperingati setiap 3-5 tahun sekali penyembelihan Kerbau bule (kerbau yang warnanya albino) yang diibaratkan orang Bule.
Kendal memiliki cacatan sejarah yang agung, pada saat itu Kendal menjadi tempat berkumpulnya para pembesar-pembesar kerajaan, banyak Adipati dan Tumenggung yang harus meninggalkan daerahnya dan berkumpul di Kendal.
Demikianlah cerita sejarah Desa Jungsemi yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal.***