Ngaben, Sejarah Upacara Adat Pembakaran Jenazah di Bali!

- 26 November 2023, 07:00 WIB
Ngaben massal di Desa Adat Munduk Andong Diikuti 25 Sawa
Ngaben massal di Desa Adat Munduk Andong Diikuti 25 Sawa /PotensiBadung

PORTAL BREBES - Upacara adat Ngaben adalah salah satu upacara adat yang penting bagi masyarakat Hindu di Bali. Upacara ini merupakan upacara pembakaran jenazah atau kremasi yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Ngaben adalah salah satu upacara adat yang paling penting di Bali dan dianggap sebagai upacara yang sangat sakral. Upacara ini dilakukan untuk menghormati orang yang telah meninggal dan untuk mempercepat proses pembebasan roh dari tubuh yang sudah tidak berfungsi.

Baca Juga: Situs Warisan Dunia di Magelang, Sejarah Candi Borobudur Dinasti Syailendra!

1. Asal Usul Ngaben
Asal usul Ngaben berasal dari kata "beya" yang artinya bekal. Ngaben disebut juga palebon yang berasal dari kata "lebu" yang berarti prathiwi atau tanah (debu). Untuk membuat tubuh manusia meninggal dunia menjadi tanah, salah satunya dengan dibakar. Dalam ajaran Hindu, selain dipercaya sebagai dewa pencipta, Dewa Brahma memiliki wujud sebagai Dewa Api. Jadi upacara Ngaben adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar menggunakan api agar bisa kembali ke Sang Pencipta. Api yang membakar dipercaya sebagai penjelmaan Dewa Brahma. Api akan membakar semua kekotoran yang melekat pada jasad dan roh orang yang telah meninggal dunia.

2. Tujuan Ngaben
Tujuan dari upacara Ngaben adalah mempercepat ragha sarira agar dapat kembali ke asalnya, yaitu panca maha butha di alam ini dan bagi atma dapat cepat menuju alam pitra. Landasan filosofis Ngaben secara umum adalah panca sradha yaitu lima kerangka dasar Agama Hindu yaitu Brahman, Atman, Karmaphala, Samsara, dan Moksa. Sedangkan secara khusus Ngaben dilaksanakan karena wujud cinta kepada para leluhur dan bhakti anak kepada orang tuanya. Upacara Ngaben merupakan proses pengembalian unsur panca maha butha kepada Sang Pencipta.

Baca Juga: Sejarah Mitologi Jawa, Nyi Roro Kidul Ratu Penguasa Laut Selatan!

3.. Jenis-Jenis Ngaben

Ngaben terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

  • Ngaben Asti Wedana: Ngaben jenis ini dilakukan untuk orang yang meninggal karena sakit atau usia tua.
  • Ngaben Swasta: Ngaben jenis ini dilakukan untuk orang yang meninggal karena kecelakaan atau bunuh diri.
  • Ngaben Pitra Yadnya: Ngaben jenis ini dilakukan untuk orang yang meninggal karena usia tua atau sakit.
  • Ngaben Rsi Yadnya: Ngaben jenis ini dilakukan untuk orang yang meninggal karena menjadi seorang rsi atau pendeta.
  • Ngaben Manusa Yadnya: Ngaben jenis ini dilakukan untuk orang yang meninggal karena menjadi seorang manusia.
  • Ngaben Bhuta Yadnya: Ngaben jenis ini dilakukan untuk orang yang meninggal karena menjadi seorang bhuta atau roh jahat.

Baca Juga: Sejarah Singkat Candi Prambanan, Kisah Legenda Perebutan Kekuasaan Raja Mataram!

4. Prosesi Ngaben
Prosesi Ngaben dimulai dengan memandikan jenazah dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk upacara. Jenazah kemudian diletakkan di atas menara pengusung jenazah yang tinggi dan megahnya sesuai dengan status sosialnya. Lalu jenazah akan diiring ke tempat pemakaman untuk dibakar agar atma, sehingga dapat kembali ke Sang Pencipta. Setelah prosesi selesai, keluarga dan kerabat akan berkumpul untuk makan bersama dan mengenang orang yang telah meninggal.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x