Network
PORTAL BREBES - Pencarian badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu terus dilakukan, termasuk mengangkat para korban dari dasar laut.
Dalam pencarian itu, KRI Rigel juga turut dilibatkan. Dan saat berada di sekitar lokasi kejadian, kapal tersebut mendapat sinyal kuat yang dimungkinkan dari kotak hitam pesawat nahas yang membawa 50 penumpang dan 12 kru pesawat.
“Pencarian adalah satu kegiatan yang tidak mudah. Tetapi rekan-rekan dari Basarnas, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya bahu-membahu melakukan kegiatan ini dengan baik, sehingga kami bisa temukan lokasinya hari ini,”kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Minggu (10/1/2020).
Apa itu kotak hitam?
Baca Juga: Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air Sudah Ditemukan, Penyebab Jatuhnya Pesawat Diharapkan Terungkap
Kotak hitam atau black box merupakan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi. Alat ini umumnya merujuk pada perekaman data penerbangan (flight data recorder/FDR), dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) di dalam pesawat terbang.
Di dalam pesawat, kotak hitam berfungsi untuk merekam pembicaraan pilot dan pemandu lalu lintas udara (air traffic control/ACT). Selain itu, kotak hitam juga berfungsi untuk mengetahui tekanan udara dan cuaca selama berlangsungnya penerbangan.
Tapi jangan salah faham dulu, kotak hitam bukan berarti alat tersebut berwarna hitam. Untuk memudahkan proses pencarian disaat terjadi kecelakaan, alat tersebut diberi warna jingga (orange).
Baca Juga: Alumni SMA Negeri 1 Slawi, Kabupaten Tegal Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Lalu dimana letak kotak hitam atau black box ditempatkan?
Mengutip dari wikipedia, penempatan kotak hitam ditempatkan di lokasi yang mudah ditemukan. Umumnya kotak hitam diletakkan pada bagian ekor pesawat.
Berdasarkan rekomendasi dari ICAO, perusahaan penerbangan wajib menempatkan kotak hitam di ekor pesawat. Itu setelah dilakukan penelitian bahwa ekor pesawat akan mudah terlepas dan utuh dari struktur utama pesawat saat terjadi kecelakaan.
Di abad 20, pabrik elektronik yang memproduksi kotak hitam menggabungkan data dan suara yang bersumber dari CVR yang berada di ruang kemudi dan FDR. Kedua data itu lalu digabungkan menjadi satu yang kemudian poluler dengan nama Combi Box Recorder (alat rekam data penerbangan). ***
