Vaksinasi Indonesia Bergerak Lambat, Pakar : Butuh 10 Tahun Untuk Mencapai Kekebalan Komunal

- 26 April 2021, 14:14 WIB
Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia bergerak lambat hingga diperkirakan butuh 10 tahun untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity/
Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia bergerak lambat hingga diperkirakan butuh 10 tahun untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity/ /REUTERS/ Lisi Niesner

"Selama ini ada karantina wilayah, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), ganjil-genap dan lainnya ini sebenarnya memiliki tingkat kesuksesan yang rendah, sebab ada celah, seperti membolehkan sekian orang bekerja di kantor," katanya.

Padahal, kebijakan itu seharusnya ditaati dan dilakukan untuk membatasi pergerakan masyarakat supaya virusnya tidak menyebar.

"Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memproyeksikan vaksinasi rate akan turun dari 1 juta orang per bulan jadi 500 ribuan. Ini akan mempengaruhi proses pembentukan 'herd immunity'. Berdasarkan perkiraan Universitas Jhon Hopkins, dibutuhkan sekitar 10 tahun untuk Indonesia mencapai 'herd immunity' jika kecepatan vaksinasi kita tetap seperti sekarang," tandas Halida seperti dilansir Antaranews.

Baca Juga: Dinyanyikan Awak KRI Nanggala-402 yang On Eternal Patrol, ini Lirik Lagu Sampai Jumpa Endank Sukamti

Menurut Profesor Gypsyamber D’Souza dari Johns Hopkins University, herd immunity adalah kekebalan komunal yang terbentuk ketika hampir seluruh orang dari sebuah populasi memiliki kekebalan (imun) terhadap suatu penyakit.

Adapun sebagian kecil yang lainnya akan terlindungi meski tidak memiliki kekebalan yang sama.

Sebagai contoh, ketika 80 persen orang dalam satu populasi kebal terhadap penyakit, itu berarti empat dari lima orang yang berinteraksi dengan orang yang sakit, tidak akan ikut jatuh sakit karena sudah memiliki kekebalan tubuh.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kemungkinan penyebaran penyakit rendah, sehingga tidak lagi menyebabkan banyak kasus. Pada tahap inilah herd immunity terbentuk.

Hilda menyarankan sejumlah solusi untuk mempercepat proses vaksinasi COVID-19, seperti pemberlakuan kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan, memperketat pergerakan masyarakat dengan didukung bantuan sosial yang mencukupi.

"Kita juga harus meningkatkan kapasitas tes dan pelacakan kontak. Kita harus bisa melatih teknisi laboratorium sebanyak mungkin dan meningkatkan kapasitas laboratorium di seluruh Indonesia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x