Lebih jauh Catur menjelaskan, peralatan sistem tanam untuk tanaman hidroponik dengan teknologi robotic yang digarap oleh siswa SMP PIUS merupakan yang pertama di Indonesia dilakukan oleh anak-anak setingkat SMP.
Menurutnya, sebagai referensi adalah minimnya lahan tanah pertanian di Indonesia karena sudah banyak yang alih fungsi menjadi pemukiman warga dan kantong industri.
Baca Juga: Cara Budidaya Yumina Bumina, Teknologi yang Berbasis Ramah Lingkungan
Sehingga memicu semua pihak untuk ber inovasi dalam bidang pertanian dari sistem konvensional ke pertanian modern yaitu hidroponik.
Menanam cara hidroponik dinilai lebih efisien dibandingkan menanam dengan cara konvensional, apalagi dibantu dengan teknologi robotik yang sedang berkembang.
Dalam penggunaan teknologi robotik, penggunaan sensor-sensor kunci dalam berhasilnya pembuatan sistem ini yang dapat membuat tanaman tumbuh dan berkembang dengan kualitas terbaik.
Baca Juga: Ini Pantangan di Bulan Suro Menurut Keyakinan Masyarakat Jawa
Dengan adanya beberapa sensor dan mikrokontroler untuk membantu mengatur semua itu. Nodemcu Lolin (mikrokontroler) yang mudah didapat dipasaran digunakan sebagai mikrokontroler yang mampu terhubung langsung dengan jaringan internet.
Dengan penerapan teknologi IoT (Internet of Things) pada tanaman hidroponik ini berbagai parameter lingkungan pada sistem hidroponik bisa diakses dari jarak jauh.
Teknologi IoT (Internet of Things) bertujuan meminimalisasi intervensi manual dan menghasilkan sistem hidroponik yang cerdas dengan bantuan teknologi.