Network
PORTAL BREBES - Pandemi corona benar-benar merubah banyak kebiasaan dalam kehidupan. Acara berwisata yang selalu menjadi sumber kebahagiaan di saat musim liburan kini menjadi tak leluasa dilaksanakan akibat berbagai pembatasan dan alasan kesehatan.
Namun manusia memang tidak pernah mati langkah dalam menyikapinya. Mereka yang biasa keluar negeri setiap merayakan libur natal dan baru, karena kini tidak bisa kemana-mana, kini penggantinya "glamping" alias berkamping di bandar udara.
Ya menginap di bandara layaknya bila Anda ketinggalan pesawat. Namun kali ini bukan karena terpaksa tetapi malah disengaja. Dan tenda serta alat berliburnya telah disediakan penyelenggara lengkap dengan kerlap-kerlip hiasan natal.
Baca Juga: Gawat, 25 Pegawai KPU Kota Samarinda Positif Corona, 1 Orang Meninggal
Di Singapura, "glamping" dipilih sebagian warga di Singapura dan dijadikan pilihan mengisi acara liburan. Yakni kemping dengan gaya lebih mewah, menginap di tenda berisi fasilitas beragam di bandara Changi.
"Biasanya kami ke luar negeri setiap liburan tapi karena sekarang tidak bisa kemana-mana dan sedang libur sekolah, saya pikir mengapa tidak melakukan hal yang berbeda untuk anak-anak," kata Fadlina Musa seperti dilansir Pikiran-Rakyat.Com dari Antara, Rabu 23 Desember 2020.
Baca Juga: 4 Tips Merawat Ikan Cupang Agar Ekornya Tak Mudah Rusak
Namun "Glamping" tidaklah murah. Tamu harus merogoh kocek hingga 360 dolar Singapura atau Rp3,8 juta semalam untuk fasilitas tempat tidur ukuran queen, diskon belanja, satu kotak pendingin untuk piknik dan kemeriahan dari lampu-lampu Natal. Fasilitas kamar mandi pribadi tidak tersedia.
Taman yang dilengkapi pendingin udara juga air terjun di dalam ruangan memberikan kesan berada di luar rumah, tapi tidak ada serangga, hujan dan udara lembab.
