Warga Desa Kebogadung Diminta Partisipatif di Pilkada Brebes, Pamor Wicaksono: Harus Jeli dalam Memilih

23 Mei 2024, 11:58 WIB
Anggota Komisi I DPRD Brebes Pamor Wicaksono,SH hadir sebagai narasumber dalam acara 'Pendidikan Politik Bagu Masyarakat'. /

PORTAL BREBES - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Brebes dari Fraksi Partai Golkar, Pamor Wicaksono SH mengajak warga Desa Kebogadung khususnya dan Kabupaten Brebes pada umumnya untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada pada 27 November 2024 mendatang.

"Dalam konteks Pilkada ini, ibu-ibu juga harus jeli dalam memilih. Harus dipilih dilihat dari rekam jejaknya. Rakyat binaan saya harus cerdas. Jangan karena iming-iming, terus coblos cabup dan cawabup  yang rekam jejaknya tidak bagus," ucap Pamor saat menjadi narasumber pada acara "Pendidikan Politik Bagi Masyarakat" yang digelar oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Brebes di Balai Desa Kebogadung, Kecamatan Jatibarang, Rabu 22 Mei 2024.

Baca Juga: Kualitas Talud di Desa Wanatirta Kecamatan Paguyangan Dipertanyakan, Diduga Dikerjakan Asal-asalan

Pamor menambahkan ,dirinya masuk ke dunia politik, bersama-sama ingin membangun dan memajukan Kabupaten Brebes.

"Jangan sampai rakyat Kebogadung khususnya,  mau diiming-imingi. APBD Kabupaten Brebes yang  hanya Rp  3,2 triliun tiap tahunnya. Jadi kalau ada cabup atau cawabup ngomongnya muluk muluk berarti dia tidak tahu isi perut Brebes. Bagaimana mungkin uang segitu bisa bangun wilayah Brebes yang luas ini," tandas Pamor.

Pamor menuturkan, ada money politic dan cost politic di perhelatan Pilkada. Kalau dirinya mencalonkan diri, uang yang dikeluarkan untuk biaya kampanye pilkada oleh parpol, pastinya akan sampaikan atau dilaporkan ke KPU oleh parpolnya.

Baca Juga: Pj. Wali Kota Tegal Olahraga Bersama dan Coffee Morning di Mako Lanal Tegal

"Saya prihatin dengan Brebes karena daerah ini tidak maju-maju. Harus punya pemimpin yang tegas bila ingin memajukan Brebes. Anggaran di pusat banyak, jadi bisa sengget di sana untuk bisa bawa ke Brebes," tandas Pamor.

Pamor menambahkan, jangan jadi kyai politik. Tapi jadilah kyainya politik Roda perpolitikan dan demokrasi berjalan manakala anggarannya juga memadai.

"Kalau Bupati bisa realisasikan anggaran tiap tahunnya Rp10 triliun, maka Kabupaten Brebes bisa majukan  pembangunan dan bisa merata," kata Pamor.

Pamor mengemukakan, dirinya belum bisa menentukan pilihan, jika kontrak politiknya jelas. "Jadi tolong saat hadapi 27 November nanti, warga Kebogadung jangan jadi rakyat yang kagetan, gumunan dan silaunan," tegas Pamor.

Baca Juga: Dukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jateng, BKKBN RI Serahkan DAK

Pamor menuturkan, kalau mau membangun harus paham betul kondisi dan situasinya jangan hanya ingin jadi saja di Pilkada.

"Kalau panjenengan milih saya, tidak salah..karena saya tidak hanya  saja namun saya didik sebagai negarawan. Berpikirnya the next generation," lanjut Pamor yang disambut tepuk tangan peserta acara.Intinya,  terang Pamor, dirinya menitipkan pesan kalau politik itu harus dijalankan dengan suci. karena kita penganutnya Kanjeng nabi.

"Kabupaten Brebes, saat ini IPMnya bisa meningkat dan jangan ratingnya di bawah terus. Sekarang kita masih di rangking 33 dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Saya yakin, kalau niatnya baik sesuai dengan amanah rakyat, kalau matipun akan mati sahid," paparnya.

Baca Juga: Eri Sudjono Serahkan Berkas Bacawalkot Tegal di PDI-P, Tinggal Tunggu Rekomendasi dari DPP Partai

Ke depan, tutur Pamor, dirinya  ingin melihat Kabupaten Brebes maju. Untuk itu, warga harus menggunakan hak pilihnya yang cerdas di Pilkada pada 27 November mendatang.

"Ayolah bareng guyub rukun untuk Kabupaten Brebes. Dan saya tidak akan mencalonkan diri di Pilkada ini. Ujungnya adalah untuk masyarakat Brebes menjadi masyarakat Madani," pungkas Pamor.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler