Galau Cucunya Terkendala Belajar Membaca Karena Pandemi, Agung Widyantoro Temui Khristanto

- 26 Februari 2021, 15:48 WIB
Agung Widyantoro anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar yang galau tentang kondisi pendidikan di tengah pandemi berbincang dengan Khristanto, pensiunan guru SD pengembang metode belajar membaca./Portal Brebes/Marsis Santoso
Agung Widyantoro anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar yang galau tentang kondisi pendidikan di tengah pandemi berbincang dengan Khristanto, pensiunan guru SD pengembang metode belajar membaca./Portal Brebes/Marsis Santoso /

PORTAL BREBES - Di tengah pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, pendidikan menjadi salah satu sektor terdampak.

Betapa tidak, proses belajar-mengajar menjadi terganggu, bahkan cara-cara mengajar dan mendidik berubah secara “radikal” demi menyesuaikan dengan standar kesehatan untuk mencegah penularan virus “mematikan” tersebut.

Sulit, bahkan hampir tidak ada lagi tatap muka. Hampir semua sekolah di Indonesia menerapkan “sekolah dari rumah”. Mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi.

Pada siswa yang telah berada di jenjang pendidikan relatif tinggi dan sudah bisa membaca, mengikuti pembelajaran secara daring masih bisa dilakukan.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Jumat, 26 Februari 2021: Dari Leove Story The Series Sampai One Championship

Namun mereka yang berada di tingkat paling dasar seperti anak-anak TK yang hendak masuk ke SD atau anak-anak di kelas satu dan dua SD yang belum bisa membaca sulit untuk memastikan kemampuan membaca anak bisa terselesaikan melalui proses pembelajaran secara daring.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Agung Widyantoro termasuk salah satu yang galau terhadap permasalahan di tingkat pendidikan dasar terkait pandemi tersebut.

"Sebagai kakek dari beberapa cucu dan diantaranya ada di kisaran usia mulai masuk SD terus terang saya bingung. Kapan cucu-cucu saya bisa belajar membaca, padahal para orang tuanya sibuk dengan pekerjaanya," kata Agung Widyantoro kepada PortalBrebes.Com, Jumat 26 Februari 2021.

Itulah menurut Agung yang mendorongnya untuk secara khususnya menyempatkan menemui Khristanto, pensiunan guru SD di Kota Brebes yang selama ini dikenal aktif dalam pengembangan metode pemberian bimbingan belajar membaca untuk anak.

Baca Juga: Sinopsis Drama Turki Hercai Jumat, 26 Februari 2021 Episode 103: Aslan Akan Membawa Sultan dan Gonul Pergi

Dan ternyata, kata Agung menambahkan, tanpa diketahui banyak orang Khristanto telah melangkah cukup jauh di bidang yang ditekuninya tersebut. Selain mengelola bimbingan belajar membaca Griya Baca dan telah menerbitkan buku dari metode yang dikembangkannya, Khristanto ternyata juga telah membuat aplikasi yang bisa diunduh secara gratis sebagai panduan para orang tua untuk mengajari anaknya membaca.

"Terus terang saya salut dan hormat pada Pak Khristanto ini. Di usianya yang sudah tidak muda beliau masih berusaha menebar kebaikan untuk masyarakat," kata Agung Widyantoro menambahkan.

Anggota Komisi II DPR RI itu juga menyebutkan, dari penjelasan Khristanto atas metode yang dikembangkannya dalam pemberian bimbingan belajar membaca untuk anak.

Juga dari banyaknya siswa di Griya Baca yang terpaksa harus tutup karena pandemi, terobosan Khristanto dalam pemberian bimbingan belajar membaca untuk anak memang sangat efektif.

Baca Juga: Miliki Tiga Anak Masih Kecil, Keluarga Korban Penembakan Cengkareng Minta Polisi Biayai Anak Korban

"Saya jadi terilhami dari pertemuan ini bukan hanya untuk mencari solusi untuk cucu saya saja, karena tadi sudah dihadiahi buku dan aplikasi 100% Bisa Baca dari Pak Khristanto, tetapi juga bisa diaplikasikan untuk masayarakat luas di Kabupaten Brebes," ungkap mantan bupati Brebes itu.

Ia berencana melakukan kerjasama dengan Griya Baca untuk membuat Pos Belajar Membaca di tiap kecamatan di Kabupaten Brebes agar para orang tua yang anak-anaknya belum bisa membaca bisa mendapatkan bantuan bimbingan belajar membaca di tempat-tempat yang akan dibukanya.

"Teknis kerjasamanya mungkin kami menyiapkan tempat-tempatnya dan orang-orangnya yang akan direkrut sebagai tutor atau guru dan pembekalan methodenya diberikan oleh Griya Baca," katanya menambahkan.

Lebih jauh Agung Widyantoro mengungkapkan, keberadaan lembaga seperti Pos Belajar Membaca di tiap kecamatan atau desa saat ini menjadi sangat strategis untuk menanggulangi persoalan pendidikan dasar di tengah pandemi yang belum dapat diprediksi kapan berakhirnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini, Jumat 26 Februari 2021 : Mereka yang Usaha Barang Mewah Sedang Beruntung

Khristanto menyambut baik dan siap membantu rencana Agung Widyantoro yang ingin membantu masyarakat memberikan bimbingan belajar membaca untuk anak kepada masyarakat.

"Jelas saya sangat mendukung dan akan membantu sepenuhnya bila rencana itu direalisasi. Sebab selama ini kami juga ingin melaksanakannya namun kan terkendala dari sisi pembiayaan," kata Khristanto.

Menurutnya, bila Pos Pembelajaran Membaca bisa direalisasi, selain menjadi solusi untuk menanggulangi maslaah anak-anak tertinggal dalam kemampuan membaca akibat pandemi, juga dapat membantu mengurai masalah adanya siswa di kelas tinggi di Sekolah Dasar yang belum bisa membaca.

Karena menurut Khristanto, di banyak sekolah kerap ditemukan anak-anak yang sudah duduk bangku kelas 3, 4 dan bahkan kelas 6 SD namun belum bisa membaca.*

Editor: Marsis Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x