Untuk memajukan perkampungan yang didirikanya, Eyang Purwa kemudian pergi ke Cirebon untuk belajar pertanian dan mendalami kesaktian.
Setelah mendapat apa yang diinginkanya, Eyang Purwa kembali ke perkampungan yang didirikanya tersebut.
Setelah itu, perkampungan menjadi maju secara ekonomi berkat ilmu yang dimiliki Eyang Purwa.
Penduduk yang tinggal di perkampungan yang didirikan Eyang Purwa kono tidak pernah kekurangan pangan, terutama beras.
Hal ini karena gabah yang telah ditumbuk oleh penduduk tidak langsung kosong, tetapi terisi kembali dengan butiran beras berkat kesaktian Eyang Purwa.
Karena kesaktianya, Eyang Purwa sangat dihormati oleh penduduknya. Dia juga diketahui dapat terbang dan melayang.
Karena kesaktian Eyang Purwa yang bisa terbang dan melayang, penduduk di perkampungan tersebut kemudian menamakan perkampungan itu dengan Palayang.
Namun, seiiring dengan waktu nama Palayang berubah menjadi Bangbayang.***