Meski begitu, ucap Agus Riyanto, untuk bisa dilakukan normalisasi dibutuhkan lahan penampung lumpur dengan luas mencapai 70 hektar.
Karena ada sekitar 8 juta kubik lumpur yang harus di keruk dan dibuang ke tempat lain. "Yang menjadi persoalan, saat ini kita belum mendapatkan lahan yang bisa untuk menampung buangan lumpur itu,"katanya.
Baca Juga: Warga Randusari Senang dapat Sambungan Listrik Gratis, Berkat Bantuan dari Polisi Losari
Namun demikian, masyarakat tidak perlu khawatir dengan persoalan itu. Pasalnya, saat ini Waduk Malahayu masih mampu mensuplai pasokan air untuk 13 ribu hektar sawah yang ada di 5 kecamatan.
"Setiap harinya ada sekitar 5 ribu kubik air yang dialirkan ke lahan pertanian. Bahkan saat kemarau panjang pun, Waduk Malahayu masih bisa mensuplai air ke sawah-sawah warga,"pungkas Agus Riyanto. ***