Tarif Rawat Inap RSUD Bumiayu Naik Lebih dari 200 Persen, Pemerhati Brebes Selatan Tolak Kenaikan

- 1 Februari 2023, 18:31 WIB
RSUD Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.
RSUD Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. /Facebook RSUD Bumiayu/

PORTAL BREBES - Tarif rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu naik.

Kenaikan tarif bervariasi. Untuk rawat inap kelas 3 kenaikan lebih dari 200 persen dari Rp15 ribu menjadi Rp50 ribu.

Kenaikan juga teradi pada rawat inap kelas 2 yang semula Rp20 ribu menjadi Rp100 ribu.

Baca Juga: Kirab Budaya HUT Brebes ke-345 di Bumiayu Berlangsung Semarak

Sedangkan untuk rawat inap kelas 1 yang semula Rp35 ribu menjadi Rp200 ribu.

Kenaikan tarif juga terjadi pada kelas VIP yang semula Rp200 ribu menjadi 350 ribu.

Tarif periksa dokter juga naik. Untuk periksa dokter spesialis tarif semula Rp16.500 menjadi Rp50 ribu.

Sedangkan untuk tarif periksa dokter umum yang semula Rp10.500 menjadi Rp30 ribu.

Direktur RSUD Bumiayu dr Deddy Iskandar saat dihubungi melalui pesan WhatsApp membenarkan jika tarif RSUD Bumiayu naik.

"Nggih, menerapkan Perbub 10 tahun 2022 Tentang Pola Tarif RSUD Bumiayu," kata Deddy.

Ia mengatakan, sejak RSUD Bumiayu berdiri pada 2011 penyesuaian tarif ini baru dilakukan, hal ini dilakukan mengingat kondisi saat ini.

Hal ini juga telah divisitasi dan mendapat respon positif dari DPRD Kabupaten Brebes.

Penyesuaian tarif bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca Juga: Pemerintah Desa Diminta Hati-Hati dalam Mengeluarkan Administrasi

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, RSUD Bumiayu juga akan menambah 1 lagi dokter spesialis syaraf dan spesialis penyakit dalam.

Peningkatan pelayanan juga dibuktikan dengan rencana kenaikan tipe rumah sakit dari tipe D menjadi tipe C.

Saat ini, RSUD Bumiayu memiliki 11 dokter spesialis dengan rincian: spesialis anak 1, spesialis bedah 2, spesialis dalam 2, spesialis kulit 1, spesialis obgyn 2, spesialis saraf 1, spesialis jantung 1, anestesi 1, radiologi 1 dan dokter gigi.

Menanggapi kenaikan tarif RSUD Bumiayu, tokoh pemerhati Brebes Selatan Solehudin menyarankan untuk menunda kenaikan tarif sampai dampak covid-19 benar-benar pulih.

"Daya beli masyrakat kan rapuh, belum pulih. Belum jatuhnya status kemiskinan ektrem,"ujarnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Karena itu, ia menganggap kenaikan tarif merupakan kebijakan yang tidak pro rakyat ditengah daya beli masyarakat yang masih terpuruk akibat pandemi covid-19.

"Sungguh sangat disayangkan kenaikan tarif disaat seperti sekarang ini," ujarnya.

Karena itu, Solehudin tidak setuju atau menolak kenaikan tarif di RSUD Bumiayu.***

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x