600 Orang Etnik Amhara dan Wolkait Jadi Target Pembantaian

25 November 2020, 11:30 WIB
Militer Etyopia saat melakukan patroli pengamanan. /Antara/

PORTAL BREBES - Sedikitnya ada sekitar 600 orang yang dilaporkan menjadi korban pembantaian di Ethiopia. Mereka adalah warga etnik Amhara dan Walkait. Kabar menyebutkan, pembantaian itu dilakukan oleh sekelompok pemuda Tigray yang bersekongkol dengan pasukan keamanan setempat.

Komisi HAM Ethiopia menyebut kalau pembantaian itu dilakukan di kota Mai Kadra.

Dikutip dari Antara dilansir dari Reuters, serangan yang berlangsung 9 November itu menargetkan penduduk non-Tigray, ungkap komisi yang ditunjuk negara.

Reuters tidak langsung dapat memverifikasi laporan itu lantaran jaringan telepon dan internet ke kawasan tersebut terputus dan aksesnya dikontrol secara ketat.

Baca Juga: Armenia Dilanda Krisis Setelah Kalah Perang dengan Azerbaijan

Pemimpin pasukan Tigray tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Namun, sebelumnya mereka menolak bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.

Menurut laporan, serangan dilakukan terhadap penduduk Mai Kadra dari kelompok etnik Amhara dan Wolkait. Komisi menyebut serangan itu "pembantaian".

Kota Mai Kadra terletak di bagian barat daya Tigray di utara Ethiopia, di mana pasukan pemerintah federal baku hantam dengan pasukan Tigray dalam perang tiga pekan, yang menewaskan ratusan orang sekaligus menyebarkan kekhawatiran global.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa pada pagi hari serangan, polisi setempat mulai memeriksa kartu identitas penduduk guna membedakan warga non-Tigray yang berasal dari tempat lain.

Baca Juga: Kedatangan Petinggi AL Amerika di Taiwan Dikhawatirkan Memicu Ketegangan

Sore harinya, sekelompok pemuda yang bernama Samri bersama dengan anggota milisi dan polisi setempat mendatangi sebuah daerah di kota tersebut, di mana sebagian besar penduduk non-Tigray tinggal.

Serangan diawali dengan eksekusi terhadap seorang petani Amhara, yang tewas di depan keluarganya. Setelah itu pelaku membakar rumah dan jasad ikut dilempar ke api bunyi laporan tersebut, yang mengutip wawancara dengan istri korban dan saksi mata.***

Editor: Harviyanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler