Sadis! Kim Jong Un Eksekusi Pelanggar Prokes Covid-19 di Depan Regu Tembak

- 5 Desember 2020, 15:00 WIB
Jembatan perbatasan Korea Utara/Pixabay/Wolfgang Reindl
Jembatan perbatasan Korea Utara/Pixabay/Wolfgang Reindl /

PORTAL BREBES - Cara Korea Utara dalam mengantisipasi masuknya virus corona ke negaranya sangat sadis yakni membawa pelaku di hadapan publik untuk dieksekusi di depan regu tembak.

Keterangan yang diperoleh dari orang dalam di negara itu, seorang pria dituduh menyelundup melintasi perbatasan Tiongkok yang tertutup rapat.

Dilansir dari laman Pikiran-Rakyat.Com pada artikel berjudul, Korea Utara Eksekusi Pelanggar Covid-19 Didepan Publik, Jadi Cara Keji Kim Jong-un Takuti Rakyatnya Sabtu 5 Desember 2020, Pria itu dieksekusi dengan ditembak mati pada 28 November 2020 lalu. Tindakan itu dilakukan rezim Kim Jong Un untuk menakut-nakuti orang melanggar atau tidak mengikuti atauran.

Sementara itu, meskipun Korea Utara secara resmi mengklaim tak pernah memiliki kasus Covid-19 Namun rezim Kim Jong-un telah melakukan 'tindakan karantina darurat tingkat tinggi'. Pasukan telah diperintahkan untuk menembak penyusup di perbatasan Tiongkok.

"Mereka melakukan eksekusi publik dengan regu tembak untuk mengancam warga di sini di daerah perbatasan, karena ada banyak kontak dengan orang-orang di seberang perbatasan, termasuk banyak penyelundupan," ujar seorang sumber yang dikutip dari laman Daily Mail.

Baca Juga: Petualangan Tahilramani Berakhir. Pria Asal Indonesia Ini Ditangkap FBI Atas Tuduhan Penipuan

Pria itu digambarkan berusia 50-an tahun an. Ia dituduh menyeludup ke Tiongkok dengan melintasi perbatasan yang telah ditutup hampir sepangjang tahun 2020.

Tiongkok merupakan mitra dagang dan pemberi bantuan terbesar Korea Utara, Tetapi perdagangan antara keduanya telah merosot hingga 75 persen karena pandemi.

Khawatir penyelundup dapat membawa virus, rezim Kim Jong-un telah meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan untuk meneggakkan pembatasan.

Ia juga mengatakan Pyongyang juga telah mengirimkan unit khusus untuk memeriksa penjaga perbatasan dan memastikan mereka tidak terlibat dalam penyelundupan.

Sumber lain mengatakan eksekusi publik adalah tipikal dari upaya rezim untuk menakut-nakuti orang agar tunduk.

"Setiap kali orang mengeluh karena mata pencaharian mereka terpengaruh, pihak berwenang selalu berusaha membungkam mereka dengan mengancam mereka dengan eksekusi publik atau dengan mengirim mereka ke kamp penjara politik," kata mereka.

Korea Utara telah menyatakan bahwa mereka belum menemukan satu pun kasus virus korona di tanahnya, sambil mengatakan sedang melakukan upaya habis-habisan untuk mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Hashim Siap Bila Dipanggil Penyidik KPK Terkait Kasus Suap yang Menyeret Menteri KKP Edhy Prabowo

Wabah besar dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan karena sistem perawatan kesehatan Korea Utara secara kronis kurang siap.

Badan mata-mata Korea Selatan, NIS, mengatakan pekan lalu bahwa Kim telah memerintahkan penutupan di Pyongyang dan melarang penangkapan ikan di laut untuk mencegah virus.

Pejabat intelijen mengatakan Kim menunjukkan 'kemarahan yang berlebihan' dan mengambil 'tindakan irasional' atas pandemi tersebut, menurut seorang anggota parlemen yang menerima pengarahan.

Badan mata-mata itu juga percaya bahwa Pyongyang mengeksekusi seorang pejabat penting pada Agustus karena melanggar aturan tentang barang yang dibawa dari luar negeri.

Korea Utara juga melakukan upaya peretasan yang gagal setidaknya pada satu perusahaan farmasi Korea Selatan yang mengerjakan vaksin.

Badan ini memiliki catatan beragam dalam mengonfirmasi perkembangan di Korea Utara, salah satu negara paling rahasia di dunia.

Pandemi telah memberikan pukulan berat bagi ekonomi Korea Utara, yang sudah berada di bawah sanksi AS, tetapi rezim tetap diam atas kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS bulan lalu.

Baca Juga: Ustad Maaher Akhirnya Dijebloskan ke Penjara

Para ahli telah memperdebatkan apakah Korea Utara akan melanjutkan uji coba rudal besar segera untuk mencoba menarik perhatian Biden.

Korea Selatan mengharapkan Kim akan mengadakan parade militer menjelang kongres partai yang berkuasa pada Januari untuk unjuk kekuatan menjelang pelantikan Biden.*** (Rahmi Nurfajriani/Pikiran-Rakyat)

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x