Network
PORTAL BREBES - Jepang sedang mengembangkan sistem yang bertujuan untuk melacak pelancong dari luar negeri sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut virus korona di dalam perbatasannya.
"Tidak akan ada gunanya jika kami tidak menerapkannya, jadi Anda tidak akan diizinkan masuk ke negara kecuali Anda menggunakannya," kata Takuya Hirai, Menteri Transformasi Digital dalam sebuah tayangan televisi.
Hirai mengatakan pemerintah ingin menyelesaikan pengembangan sistem pemantauan oleh Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade yang dijadwalkan ulang, yang akan diadakan musim panas mendatang.
Baca Juga: Ada Varian Baru Covid-19 di Negaranya, Jepang Larang WNA Masuk Mulai Besok Senin 28 Desember 2020
Tanpa memberikan detail yang mendalam, katanya akan berfungsi dengan menggunakan teknologi global positioning system.
Komentarnya di program berita "The Prime" Fuji TV datang sehari setelah Jepang mengatakan akan melarang warga asing memasuki negara itu, yang telah mengalami rekor jumlah harian kasus virus corona dalam beberapa pekan terakhir.
Tindakan itu, yang akan berlaku mulai Senin hingga Januari, diumumkan setelah Jepang mendeteksi varian virus baru yang lebih ganas.
Di antara langkah-langkah lain untuk memperketat perbatasannya, Jepang akan mewajibkan warga negara dan warga asingnya untuk dikarantina selama dua minggu, menunjukkan bukti hasil tes virus korona negatif dalam 72 jam sebelum keberangkatan ke negara itu dan menjalani tes lain pada saat kedatangan.***
