Dilansir PortalBrebes.Com dari JurnalPresisi.Com pada artikel bertajuk, Kepergok dari Citra Satelit, China dirikan Pangkalan Militer Besar di Laut Natuna Utara, Simularity menyatakan bahwa kubah yang Nampak tersebut adalah struktur radar tetap.
Dr Jay Batongbacal, Direktur Institute for Maritime Affairs Law of the Sea dari Universitas Filipina, mengatakan infrastruktur baru menujukkan bahwa China sedang menggali di Laut Natuna Utara.
“Mereka pada dasarnya menambahkan peralatan lensa survey. Tampaknya radar sudah ada banyak di terumbu karang,” ujar Jay.
Baca Juga: Teten Masduki, Shopee Ungkap Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal dalam Platform Capai 97 Persen
Penambahan radar baru tampaknya menujukkan bahwa China benar-benar memperluas kemampuan pulau buatan ini,” katanya menambahkan.
Kejadian ini bukanlah yang pertama, China memang kerap memicu ketegangan di Mischief Reef.
Padahal, pada 2016 lalu, Pengadilan Permanen Arbitrase di Den Haag memutuskan bahwa Mischief Reef berada di zona ekonomi eksklusif Filipina.(Adrian Aldo/Jurnal Presisi) ***